Pernyataan Olga Syahputra menuai banyak kecaman padahal kalau mau direnungkan secara mendalam, apa yang diucapkan oleh Olga tersebut bisa jadi merupakan sebuah sindiran untuk keadaan yang memang aktual saat ini. Simbol-simbol agama digunakan untuk menarik simpati, mencari dukungan, menarik pelanggan, atau pun menarik dukungan suara. Penggunaan simbol-simbol agama adalah hal yang paling primordial dalam mencari dukungan.
Pengemis mengucapakan salam dan simbol agama untuk meminta sedekah, seorang terpidana atau tersangka menggunakan simbol keagamaan untuk menarik simpati dan mencitrakan kalau sebagai orang yang religius sehingga tidak mungkin bebrbuat salah dan merasa seolah-olah dizolimi, kontestan pemilihan umum yang tiba-tiba menggunakan atribut dan simbol-simbol keagaaman untuk menjaring suara.Intinya apa yang dilakukan sama, mencoba mempengaruhi orang lain, dengan menggunakan simbol agama, walau yang diharapkan hal yang berbeda, pengemis membutuhkan recehan, tersangka dan terdakwa membutuhkan simpati dan dukungan, peserta pemilu mengharapakn suara.
Seandainya Olga menggunakan kalimat lain seperti ibni " ah sok religius aja lu seperti kontestan pemilu untuk cari suara", atau "sok alim aja lu seperti para tersangka korupsi", intinya tetap sama, menyinggung orang-orang yang suka mengeksplotasi simbol agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H