Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

Sejumput Kenangan dengan Pak Sutopo

Diperbarui: 7 Juli 2019   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dengan pak Sutopo, awal Oktober 2018 . (dokpri)

Siapa sih yang tidak kenal dengan Pak Sutopo. Bagi sebagian besar pengguna media sosial terutama twitter pastilah sudah akrab dengan Pak Sutopo ini. Setiap ada bencana, kicauan beliau sudah akan menjelaskan soal bencana.

Yap, Pak Sutopo, kepala Pusdatin dan Humas BPNP ini memang sosok yang sudah akrab dengan pengguna media sosial. Selain menginformasikan soal bencana, beliau juga suka berkicau mengenai penyanyi Raisa. 

Sudah bukan rahasia umum kalau Pak Topo (panggilan akrabnya), merupakan seorang penggemar Raisa. Sebagai seorang fans tentulah dia ingin sekali bertemu dengan Raisa dan akhirnya itu terwujud.

Ketika gempa meluluhlantakkan Palu dan beberapa wilayah Sulawesi Tengah, saya akhirnya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Pak Topo. Forum Merdeka Barat 9, bersama dengan BNPB dan BMKG selama kurang lebih sepekan menggelar diskusi dan press conference terkait bencana di Sulawesi Tengah ini.

Saya pun berkesempatan untuk datang karena diundang oleh FMB 9. Di kantor BNPB, di Jalan Pramuka, Jakarta, saya melihat langsung bagaimana ditengah kesakitannya, Pak Topo menjelaskan dengan gamblang mengenai kondisi di Sulawesi Tengah.

TSM. Terstruktur, Sistematis dan Mantap. Begitu penjelasan pak Topo mengenai kondisi di Palu. Data terus diupdate. Saya melihat dengan kepala saya sendiri kehebatan seorang Pak Topo.

Seusai acara, Pak Topo sempat berbincang dengan wartawan dan kami para netizen. Beliau bercerita mengenai penyakit kanker yang diidapnya, terasa sakit nyeri setiap hari tapi beliau tetap menjalankan tugasnya.

Salah satu cara agar tidak merasakan sakit yang dideritanya adalah dengan beraktifitas seperti biasa dan tentunya berdoa. Pak Topo bercerita dia tidak mau kalah dengan penyakit yang diidapnya tersebut. Sempat juga dia curhat. Tidak merokok tapi tetap terkena penyakit kanker paru.

Tidak lupa, dia juga menceritakan kepada wartawan mengenai Raisa, sosok yang dikaguminya.

Saya yang mengagumi pak Sutopo akhirnya bisa bertemu dengan pak Topo. Senang bukan main saya. Saya menanti kesempatan berfoto atau selfie dengan beliau. Selesai ngobrol dengan wartawan, saya menghampiri beliau untuk berselfie. 

Tak lupa saya ucapkan terima kasih karena beliau bersedia. Seusai itu, tak ada kesempatan untuk berjumpa denga beliau hingga sebuah notifikasi di ponsel saya dari media online mengatakan bahwa beliau wafat di Guangzhou.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline