Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

Ananda Sukarlan Inginkan Jakarta Seperti Salzburg karena Ismail Marzuki

Diperbarui: 21 Desember 2018   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ananda Sukarlan, Kedua dari Kanan (dokpri)

Anda pernah mendengar sebuah kota di Austria bernama Salzburg? Salzburg ini merupakan kota ke-4 terbesar di Austria. Setiap tahun, kota ini menjadi tujuan wisata turis dari berbagai belahan dunia.

Kota Salzburg ini, juga menjadi kota situs kebudayaan dunia yang ditetapkan oleh salah satu lembaga dunia yaitu UNESCO pada tahun 1997. Kota ini memang indah karena berada di pegunungan Alpen

Lantas mengapa kota ini menjadi situs kebudayaan dunia? Salah satunya adalah karena kota ini merupakan kelahiran komponis besar dunia, Wolfgang Amadeus Mozart. Kita singkat dengan Mozart saja ya. 

Meskipun saya bukan seorang penggemar musik klasik, tapi nama Mozart ini bukanlah seseorang yang asing. Karyanya dimainkan oleh berbagai musisi dunia. Dan karyanya ini terus dimainkan hingga saat ini meskipun sudah berusia ratusan tahun.

Inilah yang menjadi salah satu obesesi Ananda Sukarlan di diskusi sekaligus press conference mengenai Konser Tahun Baru dia yang akan digelar 13 Januari 2019 nanti di Ciputra Artpreneur.

Ananda bukan ingin memainkan karya Mozart. Ananda ingin memainkan karya salah satu maestro Indonesia yang dikenal dengan Bing Crosby Kwitang tersebut di konser tahun barunya tersebut. Alasan Ananda simpel, karena melodi lagu-lagu Ismail Marzuki sangat indah.

Alasan lainnya adalah, Ananda ingin agar Jakarta juga seperti Salzburg. Dikenal dunia karena ada salah satu maestro musik yang bernama Ismail Marzuki ini. "Jadi, orang mengenal Jakarta juga karena Ismail Marzuki," tegasnya.

Hal lain yang menjadi obsesi atau keinginan besar Ananda Sukarlan adalah, karya-karya dari Ismail Marzuki ini dimainkan oleh musisi dunia. Bukan hanya di Indonesia saja, tapi karya Ismail Marzuki ini lebih mendunia. 

Harapan lain dari seorang Ananda, karya-karya Ismail Marzuki ini juga bisa dimainkan sepanjang waktu. Karya Mozart, seperti diceritakan Ananda, dimainkan sepanjang masa. Berbeda dengan musik pop, rock, atau musik lainnya, karya Mozart sering sekali dimainkan.

"Saya ingin, karya Ismail Marzuki ini dimainkan terus-menerus. Bukan hanya oleh musisi Indonesia saja, tapi oleh musisi kelas dunia," ujarnya.

Konser Millennial Marzukiana ini, bagi Ananda merupakan titik awal untuk memulai obsesinya tersebut. Tanggal 13 Januari akan menjadi pembuktiannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline