Entah sudah berapa kali, teman saya, Hariadhi, mengajak saya untuk berkunjung dan melihat-lihat Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Dan entah berapa kali pun saya tidak bisa berkunjung ke sana. Hingga akhirnya, setelah mewawancarai Dokter Ahli Saraf di RS Mayapada Tangerang, saya dan Hariadhi akan berkunjung ke Bandara Kertajati (saya menyebutkan begini saja, karena lebih simpel).
Kami pun berangkat ke Majalengka. Kami berangkat siang dari Jakarta. Untuk menuju ke bandara ini, kami akan melalui Jalan Tol Transjawa arah Cirebon.
Setelah nyangkut-nyangkut di rest area dan you know lah kalau Tol Cikampek macet, akhirnya kami tiba di Bandara Kertajati. Kami keluar di gerbang tol Majalengka yang memang menuju ke bandara ini.
Dari gerbang tol, masih cukup jauh. Mungkin 20 menit menggunakan mobil. Kami tiba, hari sudah malam dan bandara sudah tidak beroperasi. Karena sudah tidak beroperasi, kami memutuskan ke pusat pemerintahan Kabupaten Majalengka.
Jarak dari bandara ke pusat pemerintahan Majalengka yang bernama Kadipaten ternyata cukup jauh, sekitar 30 menit perjalanan, itupun jika kondisi tidak macet. Lumayan jauh kan? Kami ke Kadipaten untuk beristirahat dan menginap.
Keesokan harinya, kami kembali ke Bandara Kertajati. Perjalanan yang ditempuh masih sama, tapi karena perjalanan ke Bandara Kertajati ini dilakukan siang hari, jadi bisa melihat pemandangan sekitar. Pemandangannya? Sawah.
Sebelum masuk ke area bandara, kami melintasi kantor Kecamatan Kertajati. Akhirnya saya mengetahui kenapa bandara ini bernama Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Lah lokasinya ada di Kertajati.
Simpangan menuju ke Bandara Kertajati ini, ada sebuah monumen khas Jawa Barat. Apakah itu? Ya senjata khas Jawa Barat yaitu kujang.
Masuk ke arah bandara, ada pemandangan lucu. Banyak kambing dan ada gembalanya. Jadi memang kita masuk ke kawasan pedesaan dan hamparan padang rumput yang luas menjadikan lokasi favorit untuk menggembalakan kambing.
Di sebelah kiri sebelah bandara, saya kemudian melihat sebuah bangunan. Bangunan apakah itu? Ya saya hanya menganggap ini adalah masjid bandara, namun tidak berbentuk seperti masjid atau mungkin juga ini bukan masjid.