Menonton film bertema perampokan, sudah pasti yang akan muncul di kepala saya adalah film yang penuh aksi. Penuh tembak-menembak atau kejar-kejaran dengan polisi.
Sebut saja sekuel Fast and Furious. Atau bertema perampokan bank.
Sampai saya kemudian menonton film Widows. Setelah tayang kurang lebih sepekan di jaringan bioskop, akhirnya saya menonton film ini.
Adanya Liam Neeson menjadi aktor di film ini, menambah harapan saya bahwa ini film laga. Yeah! Apalagi dengan adegan pembuka yang sudah kejar-kejaran dengan polisi.
Tapi kenyataan tidak seperti itu. Adegan pembuka memang dibuat laga, tapi film ini bukanlah film laga. Film ini berkisah tentang Harry Rawlings yang diperankan oleh Liam Neeson melakukan aksi perampokan bersama dengan rekan-rekannya yang digambarkan di awal film.
Aksi mereka ini bukanlah gagal, tapi berakhir kematian mereka. Adegan berlanjut ke orang yang dirampok oleh Harry mendatangi istrinya untuk meminta agar uang dikembalikan. Padahal istrinya tidak tahu menahu soal aksi perampokan ini.
Karena terpaksa, Veronica yang diperankan Viola Davis mencari jalan keluar dengan menghubungi istri rekan-rekan Harry yang terlibat dalam perampokan.
Ketika sedang mencari jalan keluar inilah, kemudian saya kaget bahwa ini film bertema perampokan yang tidak biasa. Yang tidak lazim. Banyak sekali kejutan dalam film ini.
Ternyata, ada permainan politik kotor di dalam film ini. Tanpa bermaksud spoiler, Jack Mulligan yang diperankan Colin Farell ternyata bersekongkol dengan Harry untuk merampok uang lawan politiknya yang mencalonkan diri Jack untuk menjadi Dewan Kota,
Lawan Politik Jack adalah Jamal Manning yang diperankan oleh Brian Tyree Henry. Dan ternyata Jamal ini juga adalah seorang yang kejam dan rela melakukan apa saja agar uang yang dirampok kembali.
Ketika Veronica dan istri rekan perampoknya memilih jalan untuk melakukan perampokan, sedikit demi sedikit mulai terkuak permainan kotor ini. Anda akan terkejut ketika mengetahui uang siapa yang akan dirampok atau dicuri.