Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

"Siberia" yang Membosankan dan Sangat Mengecewakan

Diperbarui: 28 Agustus 2018   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

imdb.com

Awalnya, saya tidak tahu soal film Keanu Reeves ini. Promosinya memang nggak seheboh atau sebanyak film lainnya. Saya mengetahui film ini, dari postingan di Media Sosial dan saya rajin membuka situs informasi dan database film, imdb.com.

Setelah tayang di bioskop, saya pun tanpa berpikir panjang, langsung membeli tiket untuk menonton. Dari judulnya "Siberia" saya sih awalnya berpikir ini film tentang Cold War ataupun dunia intelijen.

Ternyata nggak. Informasi film ini, tentang transaksi berlian. "Ah, pasti juga akan bagus soal film ini. Soal berlian kan bisa saja jadi film bertema kriminal atau kejahatan lah," begitu gumam saya dalam hati.

Setelah mulai, film ini ternyata berjalan sangat lambat. Kisahnya tentang Lucas Hill yang diperankan oleh Keanu Reeves seorang penjual berlian yang berkunjung ke Rusia untuk transaksi jual beli berlian. Dia akan bertransaksi dengan Boris Volkov yang diperankan oleh Pasha D. Lychnikoff.

Sesampainya di St. Petersburg, rupanya partner Lucas Hill, Pytor menghilang dan membawa sampel berlian yang akan dipakai untuk transaksi. Lucas Hill tetap menemui Volkov dan berjanji akan membawa berlian untuk transaksi, sekaligus meminta waktu.

Ketika mengejar Pyotr ke Siberia, di sebuah rumah yang diberitahu oleh Pyotr, Lucas kemudian bertemu dengan pengusaha sebuah Cafe atau kedai bernama Katya. Hubungan mereka kemudian terjalin.

Plot cerita film ini kemudian berlanjut. Pytor tetap tidak ditemukan, namun ternyata berlian sampelnya ditemukan di dalam lilin di kamar hotel, dan berlanjut transaksi dengan Volkov.

Di sinilah permasalahan muncul. Transaksi lanjutan ini membawa keruwetan tersendiri hingga akhir film yang mengagetkan saya. Jujur, sebenarnya kaget dengan ending dari film ini.

Saya berharap, akan terjadi aksi laga atau setidaknya walaupun nggak seperti John Wick, tapi tetap seru. Kenyataannya film ini alur ceritanya membosankan. Membosankan karena berjalan lambat, dan alur yang biasa banget. Nggak seperti Blood Diamond yang diperankan oleh Leonardo Di Caprio yang penuh intrik.

Lah film ini, intriknya nggak ada sama sekali. Biasa banget. Bagi saya jujur, kok Keanu Reeves mau bermain di film seperti ini ya? Membandingkan peran Keanu di film Speed, Matrix dan John Wick, jauh sekali kelasnya.

Boleh dibilang, saya menyesal menonton film ini. Mendingan nonton streaming saja. Beli DVD pun saya akan menyesal. Duh Keanu. Saya tidak merecommend film ini untuk ditonton. Dijamin mengecewakan. Saya saya sempat tertidur. Dan bukan saya saja, penonton di dekat saya sampai ngorok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline