Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

"Braven", Bukan Aksi dan Bukan Petualangan

Diperbarui: 10 Februari 2018   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: livingpaleo.co

Melihat poster film Braven yang terpampang di jaringan bioskop XXI, dengan menampilkan Jason Momoa yang saya tahu dari Game of Thrones dan perannya sebagai Aqua Man di Justice League membuat keinginan saya menonton film ini sangat besar. Seru nih kayaknya.

Ketika film ini akhirnya tayang, saya yang kebetulan berada di XXI Mall Artha Gading, langsung beli tiket dan ingin menonton. Sekali lagi dengan ekspektasi ini film seru. Full action.

Ketika film dimulai, saya mulai agak bingung dengan opening film ini. Lebih menggambarkan landscape dengan pegunungan dan salju. Firasat saya mengatakan ini sepertinya film bukan film penuh aksi atau film laga.

Berlanjut ke cerita awal, kekecewaan saya mulai tampak. Ya saya berharap memang ini film penuh aksi dari awal, setidaknya ada tanda-tandanya lah. Tapi ini juga tidak ada tanda-tandanya lagi.

Huft banget dah!

Sumber foto : imdb.com

Malah yang ditunjukkan di awal-awal film adalah hubungan bapak Anak antara Joe Braven (Jason Momoa) dan Bapaknya yang agak sedikit terganggu kejiwaannya. Setelah itu adegan beralih ketika salah satu anak buah Joe Braven menyimpan narkoba di cabin milik Joe Braven.

Ternyata ini adalah cerita utama film ini.

Jason yang ingin berdiskusi dengan orang tuanya di Cabin tersebut, menemukan Narkoba yang milik salah satu bandar narkoba di cabin. Kebetulan pula, sang Bandar ingin mengambil Narkoba tersebut.

Joe kemudian berusaha menyelamatkan ayahnya dan anaknya (yang ternyata secara sembunyi-sembunyi ikut ke cabin), dari serangan bandar narkoba dengan anak buahnya.

Film ini ternyata ceritanya biasa-biasa saja. Dan bahkan sangat dangkal. Cuma masalah narkoba yang ingin diambil oleh sang Bandar. Karena Bandar Narkoba ingin membunuh keluarga Joe, dia kemudian melawan.

Pikiran saya langsung mengingat film The Revenant. Suasanya mirip. Beda setting tahun saja. Perlawanan Joe dan ayahnya terhadap serangan bandar Narkoba dan pasukannya yang hanya empat orang tersebut juga tidak seru. Makin kecewalah saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline