Akhir tahun 2017, setelah disuguhi film fiksi Star Wars dan film Petualangan Jumanji Welcome to The Jungle, layar bioskop Indonesia juga disuguhi film bernuansa musikal. Pitch Perfect 3 dan The Greatest Showman.
Sebenarnya, saya sudah menonton Pitch Perfect terlebih dahulu, tapi saya masil lebih senang mengulas tentang The Greatest Showman, sebuah film Musikal.
Awalnya, saya berpikir ini memang sebuah film Biopic saja, karena berbasis True Event atau kejadian sebenarnya. Tapi setelah menonton, ternyata ini film musikal.
Film ini mengisahkan tentang salah seorang tokoh bisnis pertunjukan, Phineas Taylor (PT) Barnum,yang hidup di abad ke 19 di Amerika Serikat. Sebelum membuka bisnis pertunjukan, Barnum merupakan seorang pekerja biasa saja yang kemudian perusahaannya bangkrut dan dia harus dirumahkan.
Dia juga menikahi anak seorang kaya dan memiliki dua orang putri. Sebelum membuat bisnis pertunjukan, awalnya dia membuka sebuah museum. Tapi tidak laku. Akhirnya dia membuat sebuah pertunjukan "orang-orang aneh", dan sukses menggaet warga kelas bawah di Manhattan New York untuk menonton aksinya.
Di Film ini, Barnum juga menjadi seorang promotor tour penyanyi opera, Jenny Lind.
Penggambaran mengenai Barnum ini, dibuat dengan musikal bersama dengan para seniman pertunjukan. Hugh Jackman yang memerankan P.T Barnum sangat total. Kalau kita pernah melihat dia berperan di film musik Les Misreables, bagi saya di film ini dia lebih total lagi.
Dia harus menari dengan pemain lainnya seperti Zac Efron, Zendaya dan masih banyak lagi. Saya memang terkagum-kagum dengan Hugh Jackman di film ini. Sempurna sekali dia memerankan Barnum.
Bernyanyi dan menari sekaligus berakting di film musikal seperti ini tidak mudah.
Pemain pendukung seperti Zac Efron dan Zendaya juga sangat total dalam memerankan peran mereka masing-masing. Zendaya bahkan menjadi pemain sirkus sembari menyanyi. Ini juga keren.
Yang paling mantap, adalah ketika dia berduet dengan Zac Efron, yang bernyanyi sambil bergelayutan layaknya sirkus. This is magic!