Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

Ibu-ibu Ini Belajar Merajut di RPTRA Sungai Bambu

Diperbarui: 16 Maret 2017   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekira dua bulan lalu, saya yang sedang mempersiapkan acara nonton bareng film anak-anak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA, mendatangi RPTRA Sungai Bambu. Sudah pasti untuk persiapan acara nonton bareng.

Seperti yang sudah saya ceritakan di blog saya (bacirita.id), waktu itu ada kurang lebih 30 ibu-ibu sedang belajar atau ikut pelatihan membuat kue dan roti. Pelatihan tersebut merupakan pelatihan terakhir setelah selama empat bulan (sekali dalam sebulan) mereka belajar membuat kue.

Dua bulan berselang, saya yang biasanya suka lewat depan RPTRA Sungai Bambu, tiba-tiba melihat di RPTRA tersebut sedang ramai. Ibu-ibu sedang berkumpul. Ada apakah gerangan? Kalau pelatihan membuat kue kok tidak ada kompor dan oven.

Usai memarkir sepeda motor, saya kemudian langsung menuju ke dalam RPTRA. Setelah melihat spanduk yang dipasang, ternyata, ibu-ibu sedang ikut pelatihan merajut dasar. Bukan merajut cinta merenda kasih yang jelas.

Sejenak saya mengambil foto. Dan usai mengambil foto saya menuju ke ruang pengelola RPTRA. Mau nanya-nanya. Untuk liputan blog saya dong pastinya.

img-20170316-142128-1-58ca9c51d77a61fa32f080d1.jpg

Tapi niat saya untuk tanya-tanya sedikit tertunda. Sama salah seorang pengelola, saya diajak untuk memanen kangkung. (lihat di blog saya sebelumnya ya).

Usai memanen kangkung, saya kemudian bertanya-tanya ke pengelola RPTRA. Tapi di dalam ruang pengelola saya bertemu dengan dua orang staff kantor pengelola jalan tol lingkar dalam atau tol dalam kota Jakarta. Rupanya ini bagian dari CSR mereka.

"Ada 100 orang ibu-ibu yang ikut pelatihan ini mas"

"Dari mana saja ibu-ibu ini?"

"Dari Dua kecamatan. Tanjung Priok dan Pademangan"

Begitu bincang-bincang saya dengan Mas Fahrizal, yang merupakan staff dari pengelola jalan tol dalam kota Jakarta. Mas Fahrizal menjelaskan, kantornya menyiapkan Benang dan Jarum atau alat rajut. Untuk instrukturnya mereka membayar tenaga ahli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline