Lihat ke Halaman Asli

Tommy Hutomo

Pekerja Lepas

Mengapa Tidak Ada Gerai Starbucks di Italia?

Diperbarui: 30 September 2015   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Espresso Coffee sumber gambar: https://surridurr.wordpress.com/2015/03/21/inflyttningsfika/"][/caption]

Kopi dan Starbucks seolah identik bagi sebagian penggemar kopi.  Perusahaan kopi  berpusat di Seattle, Amerika Serikat ini mengoperasikan gerai waralaba kedai kopi hampir di seluruh kota di dunia, termasuk diantaranya kota-kota besar di Indonesia. Pengecualian dari gerai kopi ini ada di Italia. Seolah menjadi antitesis, di negara dimana kedai espresso bertebaran, tidak terdapat satu pun gerai kedai kopi Starbucks.

Penjelasan datang dari Giuseppe Trovato, manager dari sebuah perusahaan gerai kedai kopi di Itali yang juga membuka cabangnya di Indonesia. Ia tampil sebagai salah satu pembicara dalam International Coffee Day yang dikemas dalam seminar Espresso Yourself di Pusat Kebudayaan Amerika  di Jakarta. Menurutnya, ada  alasan mengapa di negaranya tidak ditemui gerai kopi dengan simbol putri duyung ala Starbuks.

Kami mempunyai kebiasaan meminum kopi dengan cepat, ” ujarnya sambil memeragakan menghirup kopi dari cangkir. “Di Itali, espresso diminum sambil berdiri” lanjutnya. Hal tersebut dikarenakan waktu istirahat untuk coffee break yang singkat. “Kami mempunyai waktu beberapa menit untuk coffee break. Tiga menit memesan kopi, menghirupnya lalu lima menit kemudian kembali ke kantor.”

Faktor budaya dan kebiasaan itulah yang membuat gerai kopi di Italia tidak dilengkap dengan sofa empuk, namun meja panjang untuk pelanggan serta sedikit tempat duduk. Secara tidak langsung ia menjelaskan bahwa di Itali rasa kopi lebih dihargai dari pada tempat untuk menikmatinya. “Kebanyakan orang ke Starbucks bukan untuk menikmati kopinya. Orang pergi kesana untuk duduk nyaman, mendengarkan alunan musik serta mengakses Internet gratis melalui wifi.” lanjutnya. Sementara gerai kopi di Italia tidak menawakan semua itu.

Peracik kopi di Itali, lanjutnya fokus bekerja seperti robot. “Kalau kami menyiapkan kopi lebih dari satu menit maka pelanggan akan marah. Pemilik gerai yang ada di counter kasir juga marah, ” lanjutnya sambil tertawa kecil. Ia mengagumi peracik kopi di Indonesia yang andal dengan membuat kopi secara hati-hati dan pelan berusaha sesempurna mungkin membuat hiasan dengan buih susu untuk minuman tertentu. Dan membersihkan lalu merapikan perlengkapannya meracik kopi. “Kalau kamu melakukan hal yang sama di Itali, kamu bisa dipecat” ujarnya dengan logat Itali kental dalam bahasa Inggris.

Jadi apakah anda masih mencari gerai Starbucks di Itali?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline