Ilustrasi © h2ofarm.co.uk (youtube.com/watch?v=9ZTikdxj8AI)
Latar Belakang
Sedikitnya minat para peternak Indonesia dalam memelihara ternak sedangkan potensi ternak di Indonesia masih sangat tinggi. Bilamana ada yang berminat ternak hasilnya tidak maksimal dan biaya pemeliharaannya yang tinggi sehingga tidak seimbang dengan produk import.
Permasalahan:
Salah satu permasalahan yang ada dan luput dari perhatian pemerintah adalah pakan ternak, saat ini pakan ternak masih mengandalkan rumput liar dimana lahan rumput saat ini semakin sedikit. Hal ini tentunya menjadi masalah apa bila musim kemarau dimana sulit sekali mencari rumput yang baik, dan bila mana hanya memakai pakan rumput kering ternak tidak akan tumbuh secara baik sehingga menambah pengeluaran untuk memberikan suplemen dan vitamin tambahan.Saya bahkan sempat mendengar dari kerabat saya bahwa beliau berhenti melakukan ternak hewan kaki 4 karena sulitnya mencari pakan ternak.
Solusi:
Saat ini di benua eropa dan amerika telah mengembangkan taman hydroponic vertikal yang dapat menghasilkan rumput segar setiap harinya dan tidak tergantung dengan cuaca. Dengan cara menjaga menjaga kelembapan dan suhu serta pencahayaan rumput-rumput hydroponic dapat dipanen setiap 7 hari.Dengan solusi ini peternak tidak perlu takut akan kekurangan pakan ternak, dan ternak juga dapat mendapatkan pakan yang bergizi sebab rumput hydroponic tidak akan tercemar oleh bakteri dan juga zat-zat berbahaya yang ada di tanah/udara (untuk beberapa tempat seperti perkotaan). Konsep ini mungkin awal-awal perlu dikembangkan oleh pemerintah daerah / koperasi peternakan setempat, dan karena penerapannya relatif mudah diharapkan akan cepat diadaptasi oleh para peternak di Indonesia.
Tahapan Perkembangan Rumput Hydroponic:
Penanaman benih © h2ofarm.co.uk Perkembangan menjadi kecambah (1 hari) © h2ofarm.co.uk Hari ke 2 © h2ofarm.co.uk Perkembangan sampai 7 hari (sebelah kiri lebih tua) © h2ofarm.co.uk Panen tinggal di cutter (bagian bawah merupakan akar) © h2ofarm.co.uk
Sumber referensi yang dapat dilihat:
Untuk sumber dibawah mereka memakai barley sebagai tanaman rumputnya (barley sejenis keluarga rumput dan gandum) akan tetapi untuk di Indonesia sendiri saya yakin dapat disesuaikan dengan rerumputan asli Indonesia yang sesuai dengan ternak di Indoensia.
http://www.youtube.com/watch?v=9ZTikdxj8AI http://www.youtube.com/watch?v=hes3ZhvjtqY
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H