Lihat ke Halaman Asli

Dosen "Mood Swing", Bagaimana Menghadapi Tugas yang Tak Menentu?

Diperbarui: 25 November 2023   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dosen mengajar di kelas. (Sumber: Thinkstock via kompas.com)

Pernahkah Anda merasa bingung dan frustasi ketika dosen Anda memberikan tugas yang berubah-ubah dan tak menentu sesuai dengan moodnya? 

Mungkin Anda merasa tidak adil dan tidak dihargai karena usaha Anda tidak sebanding dengan hasil yang Anda dapatkan. Atau mungkin Anda merasa tidak mampu dan tidak percaya diri karena Anda tidak bisa memenuhi harapan dan standar yang ditetapkan oleh dosen Anda. Jika Anda mengalami hal-hal tersebut, Anda tidak sendirian.

Banyak mahasiswa yang mengeluhkan perilaku dosen yang mood swing, yaitu pergantian emosi dan suasana hati yang naik-turun secara fluktuatif. 

Dosen yang mood swing bisa saja memberikan tugas yang berlebihan, tidak jelas, atau tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. 

Dosen yang mood swing juga bisa saja memberikan nilai yang tidak objektif, tidak konsisten, atau tidak adil. Dosen yang mood swing juga bisa saja bersikap kasar, tidak sabar, atau tidak peduli terhadap mahasiswa yang mengalami kesulitan atau masalah.

Perilaku dosen yang mood swing tentu saja berdampak negatif terhadap kesejahteraan psikologis dan prestasi akademik mahasiswa. Mahasiswa yang sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari dosen yang mood swing bisa mengalami stres, kecemasan, depresi, atau bahkan trauma. 

Mahasiswa yang tidak mendapat bimbingan dan dukungan yang memadai dari dosen yang mood swing bisa mengalami penurunan motivasi, minat, dan kualitas belajar. 

Mahasiswa yang tidak mendapat penilaian yang adil dan transparan dari dosen yang mood swing bisa mengalami ketidakpuasan, ketidakpercayaan, dan ketidakadilan.

Salah satu contoh kasus nyata yang menunjukkan dampak buruk dari dosen yang mood swing adalah kisah Rani (bukan nama sebenarnya), mahasiswa semester akhir jurusan psikologi di salah satu universitas swasta di Jakarta. 

Rani mengaku sangat tertekan dan depresi karena dosen pembimbing skripsinya sering memberikan tugas dan kritik yang tidak masuk akal. Rani mengatakan bahwa dosen pembimbingnya sering mengubah judul, metode, dan analisis skripsinya tanpa alasan yang jelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline