Lihat ke Halaman Asli

Tomi Pradjie

Banyak Bacanya, Banyak Melamunnya, Sedikit Bicaranya

Puisi | Keluh

Diperbarui: 4 Juni 2020   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com /Chris Yang

Menjadi angin sepoi-sepoi adalah anugerah
Teralis besi dan tali tambang tak akan mencekik
Melankolis dunia tak akan sanggup meraba
Dibutuhkan, tak membutuhkan

Tak perlu bersungut-sungut menjadi manusia
Memiliki hati, tapi menilai hanya dengan mata
Banyak kepalsuannya, muak sudah aku
Aku lelah, merasa kesepian ketika sedang bersama

Aku bukanlah penyair bijak dari negeri para dewa
Bukan makhluk suci yang dilindungi para dewa
Aku sama kotornya dengan dirimu
Tangan berlumur darah, tumit meretakkan rusuk

Kalau boleh, aku tak ingin nanti terlahir sebagai manusia kembali
Lebih baik aku menjadi hewan di hutan
Menjadi buruan rasa-rasanya lebih melegakan
Daripada berakal tapi menanggung kehidupan yang hina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline