Lihat ke Halaman Asli

Pahlawan Bertopeng

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"crooooooot" darah memuncrat dari tubuh berbadan gempal,pedang yang menusuk ke perut, membuat laki-laki itu lunglai tak berdaya,lemas.sementara sang pembunuh dengan muka di tutupi topeng hitam bak ninja, menarik kembali pedang yang menancap pada tubuh laki-laki gempal itu.sementara di sudut pojok terisak wanita setengah baya,ketakutan dan gemetar.

"to..to..tolong jangan lukai saya,jangan bunuh saya,apapun yang kamu mau ambil saja,tapi jangan bunuh saya,saya tidak tahu apa-apa"

pinta wanita itu dengan suara terbata-bata dan gemetar,air mata mengalir ke pipi,makeup yang mempercantik wajahnya luntur oleh air mata yang mengalir, gemetar dan penuh ketakutan.

laci di buka oleh manusia bertopeng itu,tumpukan uang baru yang masih ada ikatan kertas dari sebuah bank tersusun rapi.di ambilnya uang yang bertumpuk-tumpuk itu,di masukkannya ke dalam kain karung kecil yang sudah di persiapkan,setelah sudah selesai memasukkan uang-uang tersebut,manusia bertopeng itupun pergi dan hilang entah kemana.

***

Pagi menyapa,warga kampung sumber asih geger,mereka menemukan lembaran-lembaran uang di dalam pintu rumahnya.entah siapa yang menaruh uang yang masih terlihat baru.di antara lembaran-lembaran uang kertas itu terdapat kertas putih yang bertuliskan :

"pakai saja uang ini dengan sebaiknya,

dari penebas koruptor"

kontan tulisan itu membuat geger,ternyata tidak hanya satu orang yang mendapatkan tulisan dan uang tersebut,semua warga miskin di sumber asih mendapatkannya.

"eh tahu gak bu ijah,tadi pagi tuh suami saya nemuin duit di deket pintu rumah,cuma saya bingung tuh duit dari langit atau dari mana yah?" bu rani ngegosip sambil pilih-pilih sayuran yang di jual mang ijal.

"wah,bu rani mah telat,tuh orang sudah pada ngomongin?"samber bu jaki sambil nunjuk-nunjuk segerombolan laki-laki yang lagi ngopi di warung bu leha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline