Lihat ke Halaman Asli

Nor Muslikin

Mahasiswa

Degradasi Adab Siswa terhadap Guru

Diperbarui: 5 Juni 2024   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika kita perhatikan penurunan nilai adab siswa dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan, hususnya dalam ranah pendidikan.

Sangat sering kita dengar kabar tentang hubungan yang tidak harmonis antara seoarang guru dengan para siswanya, bahkan tak jarang terjadi tindak kriminal hingga melibatkan pihak kepolisian. Tentu ini menjadi sangat ironi, karena seorang guru merupakan instrumen penting bagi seorang siswa untuk mendapatkan ilmu serta keberkahannya.

Berkat didikan para guru, siswa dapat menguasai dan mengetahui berbagai macam  ilmu pengetahuan serta akan mendapatkan Maqam (Kedudukan) yang tinggi yang dianugerahkan Allah SWT. Tergambar jelas dalam  firman Allah SWT pada surat Al Mujadalah 58

            

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. al-Mujadalah/58:11)

Maka sudah semestinya seorang siswa harus dituntut untuk selalu hormat kepada para guru, yang telah memberi berbagai ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk senantiasa memuliakan dan menghormati guru. Sebab, guru merupakan pribadi yang memiliki peran penting dan fundamental dalam mendidik seseorang untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan seorang siswa.

Dengan memuliakan dan  hormat kepada guru, seseorang tidak hanya mendapatkan ilmu yang banyak dan melimpah, tapi juga keberkahan dalam kehidupannya. Kemudahan-kemudahan dalam mengarungi hidup serta akan tercapainya cita-cita yang diimpikan.

Dikutip dari buku Hadits-Hadits Tarbawi (M. Ainur Rasyid, 2017) hormat kepada guru merupakan wujud dari sikap tawadhu’ yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Sikap tawadhu’ dibuktikan dengan menunjukkan sopan santun, adab yang baik, dan kerendahan hati terhadap guru. Keberkahan ilmu tidak akan didapatkan melalui sikap congkak, sombong, iri, dengki, merendahkan, dan sikap buruk lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline