Kasus First Travel sekejap membuat public kaget. Pasalnya perusahaan penyedia jasa ibadah umrah tersebut telah menipu ribuan calon jemaah. Menurut catatan kepolisian, jumlah korban yang belum diberangkatkan agen perjalanan First Travel sebanyak 58.682 orang. Perusahaan tersebut diperkirakan menciptakan kerugian bagi masyarakat mencapai Rp 848.700.100.000.
Tentu kejadian di atas bisa saja membuat cemas khususnya bagi Anda yang akan melakukan umrah melalui agen perjalan tertentu. Jika salah memilih mitra bisa jadi Anda malah jadi korban dan gagal berangkat ke tanah suci?
Hanya saja Abu Hamzah, penulis buku Ayo Bisnis Travel (Gramedia Pustaka Utama, 2014) mengatakan bahwa calon jemaah tidak perlu cemas menyikapi kejadian tersebut. Pasalnya ada banyak penyedia jasa ibadah umrah yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun dan telah mengirimkan ribuan jemaah ke tanah suci. First Travel hanya satu dari sekian banyak penyedia jasa ibadah umrah di Indonesia.
Namun ia mengingatkan agar calon jemaat untuk kritis. Jangan mudah terpengaruh iklan-iklan bombastis. "Di dalam bisnis travel juga berlaku hukum harga nggak mungkin bohong. Ada standar biaya minimal agar bisa memberikan layanan optimal bagi jemaah. Ketika ada jasa travel yang menawarkan harga yang tidak biasa, sebaiknya calon jemaah tidak mudah percaya, karena ujung-ujungnya kenyamanan jemaah yang akan dikorbankan", jelas Abu.
Ia tidak menutup kemungkinan sebuah sebuah agen perjalanan memberikan harga promo. Namun jika harga murah menjadi paket resmi maka calon jemaah harus berhati-hati. Perlu mencari informasi lebih lanjut. Cari tahu dimana lokasi perusahaan tersebut. Jika perlu kunjungi kantornya lalu amati apakah cukup meyakinkan. Anda bisa dilihat dari kondisi kantor maupun pelayanan stafnya. Lalu cari tahu seperti apa track record dari penyedia jasa tersebut.
"Jangan lekas percaya hanya karena sebuah perusahaan penyedian jasa ibadah umrah pernah mengirimkan artis ke tahan suci. Itu adalah strategi marketing. Terpenting lihat seperti apa cara agen perjalan tersebut menangani jemaahnya. Mulai soal pengurusan visa, penangan keberangkatan dan bagasi, fasilitas yang disediakan di tanah suci hingga pelayanan pasca umrah. Lalu cek apakah penyedia jasa menyediakan tour guide yang siap mengurusi kepentingan jemaah selama di tanah suci", jelas pemilik Abu Tour Grup tersebut.
Informasi terkait kualitas layanan tersebut menurut Abu sangat penting. Karena itu merupakan cerminan kredibilitas sebuah jasa umrah. Dan itu bisa didapatkan dari internet.
Calon jemaah bisa mencari testimoni dari pelanggan yang sudah pernah menggunakan jasa sebelumnya. Jangan hanya membaca informasi dari website perusahaan karena isinya pasti hal-hal yang baik. Suara pelanggan adalah gambaran dari kualitas jasa sebuah perusahaan. Pasalnya pelanggan yang kecewa atau puas akan membagikan pengalamannya di halaman media sosialnya.
"Jika Anda menemukan kabar yang kurang sedap tentang sebuah perusahaan penyedian jasa ibadah umrah, sebaiknya tidak perlu memaksakan bekerjasama dengan perusahaan tersebut. Lebih baik menunda keberangkatan ke tahan suci daripada kemudian gagal berangkat dan mengalami kerugian", jelas pemilik brand Top 250 Indonesia Original Brands 2017 versi majalah SWA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H