Lihat ke Halaman Asli

Tok Dalang

Freelancer

Dunia Gemerlap Tak Pernah Tidur

Diperbarui: 24 Maret 2024   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : @dunidugem_

Cerita ini tentang musik kaum muda. Musik yang mampu membawa mereka ke dunia lain. Dunia tanpa waktu kemarin dan esok. Dunia yang cuma punya waktu sekarang. Kaum muda menikmati musik seperti ini sembari bergoyang di bawah lampu kelap-kelip. Sekarang mereka menyebutnya musik ajeb-ajeb atau dugem (dunia gemerlap). Tapi dulu ia bernama disko.

Adapun tempat untuk melakukan tariannya mereka ini bernama Diskotek. Diskotek sendiri berasal dari bahasa Perancis yang artinya perpustakaan piringan hitam. Diskotek berbeda dari klub malam. Mereka memang jenis hiburan malam, sama-sama buka hanya pada malam hari. Tetapi diskotek tidak menyajikan musik langsung dari band atau penyanyi, melainkan lewat piringan hitam.

Musik Disko ke Indonesia

Musik disko tak perlu menunggu lama untuk tersebar ke berbagai belahan dunia. Seorang pengusaha muda bernama Ahmad Fahmy Alhady membuka diskotek pertama di Indonesia dan Asia Tenggara pada November 1970.

Tahun-tahun berikutnya diskotek lain bermunculan seperti Guwa RAMA, Mini Disco, Pit Stop, Disco 369, dan Samantha Disco. Begitu catatan majalah Mas, No. 70, Agustus 1975, dalam artikel "Ajojing di Discotheque Lebih Murah Sebab No Hostess."

Instagram 

Pada masa seperti ini, masa dimana digitalisasi sangatlah berkuasa. Beberapa teman media bahkan banyak yang pindah haluan untuk meliput atau bahkan mengumpulkan video-video berbau dunia gemerlap (dugem) untuk diabadikan di dalam akun-akun Instagram mereka.

Bahkan beberapa dari akun-akun Instagram itu saat ini mampu meraup keuntungan dari konten-konten yang mereka upload harian. Ntah itu dari postingan berbentuk poto, reels maupun story di Instagram nya mereka.

Sebenarnya hal seperti itu sangatlah lumrah dan sah-sah saja. Namun saat ini yang jadi masalah adalah sebagian besar dari akun-akun Instagram yang menerima endoresement itu mempromosikan tentang hal-hal yang dilarang oleh hukum. Contohnya seperti promosi pada situs judi online, konten pornografi berbayar  bahkan sampai alat peraga seksual yang didagangkan secara online.

Adapun akun Instagram yang cukup konsisten untuk mengupload setiap hari adalah @dunidugem_. Sebenarnya cukup unik isi konten yang diupload oleh admin @dunidugem_, selain terhibur dari konten yang berisi gadis-gadis muda yang berjoget dengan lincahnya yang dibekali juga oleh lekukan tubuh yang mungkin menjadi incaran para lelaki hidung belang, isi dari caption yang ditawarkan oleh admin dari @dunidugem_ juga terkadang mengocok perut dari followers yang mengikutinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline