Lihat ke Halaman Asli

Boris Toka Pelawi

TERVERIFIKASI

.

Terima Bantuan Militer, Solusi Damai Rusia Ukraina Masih Buntu

Diperbarui: 13 Maret 2022   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar Beritasatu.com

Saya cukup prihatin melihat invasi di Ukraina yang tidak berkesudahan, sudah 17 hari Rusia menyerang Ukraina, dan belum ada tanda-tanda perdamaian.

Sekalipun sudah tiga kali perundingan dilakukan, tapi tampaknya belum membuahkan hasil yang signifikan.Bukan mereda, situasi malah semakin memanas saat Rusia terus memborbardir Ukraina.

Malah ada kesan Rusia akan mencaplok Ukraina, hal itu terlihat dari pola serangan Rusia yang menyasar ibu kota Ukraina, Kiev.

Solusi terbaik bagi Ukraina adalah perang dihentikan, sebab semakin lama invasi dilakukan akan semakin banyak kehancuran timbul di Ukraina.Tercatat mulai dari bandara, sekolah, rumah ibadah, hingga rumah sakit sudah dibombardir oleh Rusia.Tentu butuh ongkos yang mahal untuk membangun kembali semua itu.Maka yang dibutuhkan Ukraina bukanlah perang berkepanjangan.Namun kondisi itu tampaknya masih jauh panggang dari api.

Sebab pada saat artikel ini ditulis, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyetujui tambahan bantuan senilai US$200 juta (Rp2,8 triliun) bagi Ukraina. Dengan persetujuan ini, AS dapat mengirimkan senjata untuk Ukraina di tengah gempuran Rusia.Tentu kondisi ini dilematis,Ukraina tidak mungkin dibiarkan menghadapi agresi Rusia seorang diri.Maka sekalipun tidak mendinginkan keadaan bantuan senjata dari Amerika setidaknya dapat membantu Ukraina untuk membela diri dari Rusia.

Apalagi saat ini Amerika Serikat masuk dalam daftar teratas negara yang tidak di sukai Rusia.Maka Rusia pasti makin unjuk gigi untuk membuktikan bahwa militernya lebih kuat dari yang dibayangkan lawan-lawannya.Rusia dan Amerika pun kini terlibat psywar.Rusia juga terlibat perang urat syaraf saat NATO mengancam serangan Rusia pada jalur bantuan ke Ukraina dapat mengaktifkan pasal 5 dalam perjanjian NATO.

Bunyi pasal 5 perjanjian Atlantik Utara adalah, mewajibkan negara-negara anggota untuk membantu negara anggota mana pun yang terkena serangan bersenjata.

Maka begitu Rusia menyerang anggota NATO pasal tersebut secara otomatis akan aktif dan perang dunia ke tiga pun akan pecah.

Hal itu bisa saja terjadi mengingat Polandia yang berbatasan dengan Ukraina berniat mengirimkan Jet tempur untuk Ukraina.Namun rencana itu sudah ditolak Amerika Serikat.

Vladimir Putin pun sudah mengecam setiap negara yang ikut campur perang Rusia di Ukraina.Saya pribadi tidak melihat serangan Rusia sebagai perang, tapi lebih kepada penjajahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline