Lihat ke Halaman Asli

Boris Toka Pelawi

TERVERIFIKASI

.

3 Aspek yang Dapat Dikembangkan Dalam Sekuel "The Batman"

Diperbarui: 8 Maret 2022   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar Kompas.com

Seperti kita tahu, film The Batman karya Matt Reeves terbilang sukses. Tayang perdana pada 2 Maret 2022, belum sepekan film yang dibintangi oleh Robert Pattinson ini sudah meraup Rp. 3 triliun lebih dari seluruh dunia.Jumlah itu bisa saja lebih andai The Batman tayang di Rusia.

Seperti kita tahu Rumah produksi Warner Bros yang menaungi The Batman menunda perilisan film The Batman di Rusia pada 3 Maret lalu. Warner Bros merasa ini bukan waktu yang tepat untuk merilis film di Negara yang tengah menginvasi negara Ukraina tersebut. Sungguh amat disayangkan memang.

Sekalipun filmnya tergolong bagus, mungkin ada beberapa hal yang dapat dikembangkan untuk sekuelnya.

Pertama, adalah karakter tiap pemain.Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, The Batman masih terasa Batman sentris dan itu sudah tepat untuk film pertamanya.Namun jangan sampai terjebak pada sosok Batman sehingga karakter dibalik topeng, Bruce Wayne tidak muncul kepermukaan.

Bagaimanapun sosok Bruce Wayne mengambil peranan penting dalam konflik The Batman.Bukan hanya pada diri Bruce Wayne, konflik masih terus mengakar pada orang tua Bruce Wayne. Bagaimanakah kematian orang tua Bruce Wayne, Apakah sebenarnya orang tua Bruce Wayne baik atau jahat, semua masih menjadi konflik dalam diri Bruce Wayne.

Jangan lupakan Wayne Enterprise, perusahaan milik keluarga Bruce yang pada film The Dark Knight mengambil peranan yang sangat penting. Sebuah perusahaan yang membuat kita mengerti mengapa Bruce Wayne menjadi kaya dan mengapa para penjahat ingin menguasainya. Tanpa mengeksplorasi bagian lain dari kehidupan Bruce maka akan sangat sulit mengembangkan cerita The Batman.

Kedua, yang bisa dieksplore adalah kemegahan persenjataan Batman. Di film pertamanya mungkin wajar belum menonjolkan kemegahan persenjataan Batman.Tapi di film keduanya, menurut saya hal itu harus dilakukan untuk menunjukkan kekuatan sang manusia kelelawar.

Sebab Batman bukanlah superhero yang memiliki kekuatan super di dalam dirinya. Batman hanyalah manusia biasa yang memiliki kecerdasan dan ketangkasan yang dilengkapi dengan persenjataan berteknologi tinggi. Hal ini sudah cukup ditonjolkan di film The Batman. Namun di film keduanya perlu ada peningkatan. Seperti kendaraan yang di film The Batman masih terlihat begitu sederhana.

Di film The Dark Knight bahkan kita bisa melihat bagaimana Batman lolos dari kepungan polisi mengandalkan kendaraannya yang begitu canggih dan bisa terbang. Hal-hal seperti inilah yang membuat penonton takjub. Dan membuat Wayne Enterprise jadi punya makna.Kita bisa memahami Bagaimana Batman punya peralatan canggih karena memang dia didukung oleh produksi buatan Wayne Enterprise.

Ketiga, hal yang bisa dikembangkan untuk selanjutnya mungkin adalah aksi laga atau actionnya. Di film pertamanya The Batman tidak terlalu menonjolkan aksi laga, sebab cerita masih didominasi oleh pemecahan misteri yang tersaji dari awal film diputar. Namun drama proses pemecahan teka-teki itu sangat baik sehingga menutupi kebosanan mengingat filmnya berdurasi 3 jam.

Tentu semua memiliki benang merah, dengan menonjolkan action-nya maka akan menonjol pula kendaraan-kendaraan canggih atau persenjataan dari sang Batman. Dengan begitu tensi disetiap Filmnya akan meningkat dan Mencapai klimaks pada triloginya nanti. Dengan begitu Batman Robert Pattinson mungkin dan pasti bisa menyamai The Dark Knight versi Christian Bale.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline