"Pak , ijin Jendral, ini sepertinya kesempatan bagus untuk Deklarasi KAMI di istana. Biar sendirian deklarasinya disana, tidak apa2 pak. Yang penting gaungnya, power politiknya tinggi. Ayo pak mumpung ada kesempatan..!!" Ferdinand Hutahaean.
"Ayo Bang lebih keras nyinyirnya biar masuk bursa komisaris BUMN." Begitu bunyi komentar beberapa netizen yang menyindir Ferdinand. Khususnya di media sosial Twitter.
Sejak keluar dari partai Demokrat Ferdinand memang lebih frontal dalam menyuarakan kritiknya pada berbagai pihak. Setidaknya ada ada tiga tokoh yang sering kena semprot oleh Ferdinand.
Pertama Anies Baswedan, kedua Habib Rizieq, ketiga Gatot nurmantyo.
Pertama saya akan bahas soal kritik Ferdinand terhadap Anies Baswedan. Ferdinand Hutahaean mengkritik Anies Baswedan Sebenarnya bukan hal baru. Ferdinand Sedari Dulu memang tidak punya dukungan terhadap Anies.
Anies Baswedan adalah musuh dari Agus Harimurti Yudhoyono dalam pilgub DKI Jakarta. Dan saat sekarang Ferdinand Pro pada pemerintahan Jokowi maka kritik terhadap Anies pun semakin menjadi-jadi.
Mudah Saja merumuskannya, pendukung Anies hampir bisa dipastikan mayoritasnya adalah para masyarakat yang kontra dengan pemerintah pusat. Karena bisa dibilang para pendukung Anies adalah turunan dari para pendukung Prabowo.
Pendukung Prabowo sudah pasti bukan pendukung Jokowi.Demikian juga sudah pasti pendukung Anies bukan pendukung Ahok. Dan yang tidak mendukung Ahok sudah pasti tidak mendukung Jokowi.
Sehingga siapa yang tidak mendukung Ahok pasti mendukung Anies, dan siapa yang mendukung Anies pasti tidak mendukung Jokowi.
Ini adalah faktor pertama Kenapa Ferdinand kritik habis Anies Baswedan.Faktor kedua adalah karena memang Anies Baswedan dirasa tidak bisa bekerja oleh banyak pihak.