"Kalau saya berpikir begini, saya tidak mau menyimpulkan dulu ada penunggang, ada penumpang. Buat saya itu terlalu dini." Adian Napitupulu.
Masih menyangkut undang-undang cipta kerja yang menimbulkan polemik di masyarakat. Terutama untuk para buruh yang turut juga menyeret para mahasiswa untuk bersikap terhadap undang-undang tersebut.
Walaupun pemerintah sudah menjelaskan sisi positif dari undang-undang tersebut, namun para mahasiswa dan buruh menaruh curiga terhadap undang-undang ini karena proses yang dinilai tidak terbuka.
Menanggapi penolakan para buruh dan mahasiswa, dan para politisi yang memanfaatkan momen ini untuk mencuri panggung, pemerintah sudah bersuara melalui beberapa orang.
Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan misalnya, mengatakan bahwa aksi demo yang dilakukan mahasiswa dan buruh di tunggangi pihak asing.
Sementara Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berkata,
"Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan. Kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya. Sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat."
Menurut Luhut ada orang-orang yang tidak tahan ingin berkuasa lalu memobilisasi demo tersebut. Baik Prabowo atau Ruhut tampaknya percaya bahwa demonstrasi terhadap undang-undang Cipta kerja tidak berjalan secara natural.
Prabowo dan Luhut percaya bahwa ada dalang di balik demonstrasi tersebut. Entah kenapa Prabowo malah menuduh ada asing, Apakah pemilihan dalang asing adalah cara Prabowo untuk menghindari konflik dengan bekas pendukungnya.
Memang bisa saja asing terlibat. Tapi mendengar kabar yang beredar bahwa undang-undang Cipta kerja malah memudahkan pengusaha dan investor, rasanya bukan tunggangan yang tepat untuk pihak asing menghancurkan Indonesia.