Lihat ke Halaman Asli

Boris Toka Pelawi

TERVERIFIKASI

.

Menembus Hutan Rimba Market Pasar Pelosok Indonesia

Diperbarui: 21 Juli 2019   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Suatu hari saya berbincang-bincang dengan teman saya yang sudah lama menggeluti bisnis online.Walaupun masih dalam kategori Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) tapi omsetnya cukup membuat saya salut.Dengan memanfaatkan media sosial serta internet, dia bisa berdikari menghasilkan pundi-pundi rupiahnya sendiri. 

Satu kalimat yang selalu saya ingat dari dia adalah, bahwa sudah gak zaman untuk takut jualan online.Karena jasa pengiriman barang sudah sangat maju dan tersedia banyak pilihan.

Produk kita kini sudah bisa dikirim bahkan sampai pelosok negeri.Benar juga pikir saya, kini kita hanya dituntut untuk fokus pada pengembangan produk dan strategi marketing, soal bagaimana barang itu akan sampai ke tangan pembeli, sudah ada yang mengurusnya, kita tinggal memakai jasanya saja. 

Hal ini terkonfirmasi saat saya bersama kompasianer, blogger, serta beberapa media mengikuti JNE Kopiwriting "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM" yang digelar di One Eighty Coffee, Bandung pada Kamis (18/7/2019).

Saya sendiri hadir dilokasi sekitar jam setengah 4 sore langsung dari tempat kerja.Saat saya tiba sudah hadir beberapa kompasianer seperti bang Aswi, kang Ali, kang Ofi dan beberapa kompasianer lainnya. 

Setelah ke toilet sebentar untuk merapihkan rambut dan menjaga ketampanan, saya pun mengambil tempat duduk disebelah bang Aswi.Pertemuan berlangsung hangat.

Setelah santai sejenak acarapun dibuka oleh MC, untuk kemudian memberikan waktu pada Hasmeliyani Suseno, Deputy GM JNE.Dari pemaparan beliau, para pelaku UMKM patut berbangga diri, karena kontribusi ekonomi yang mereka berikan untuk enonomi Indonesia tergolong besar.

Mengutip Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diprediksi akan terus tumbuh hingga 5 persen di tahun 2019. Tahun lalu, kontribusi UMKM terhadap (PDB) tahun 2018 lalu mencapai sekitar 60,34 persen. Diperkirakan untuk tahun ini bisa mencapai angka 65 persen atau sekitar Rp 2.394,5 triliun. 

Bahkan kalau kita perhatikan, di kota bandung saja, aktivitas para driver online sangat padat, karena banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jasa para driver online untuk memesan food, entah kopi ataupun makanan berat.Kita bisa lihat betapa potensi jasa pengiriman telah berkembang pesat.Hal itulah yang coba direspon oleh JNE. 

JNE sendiri berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian.Dan yang paling keren, JNE ternyata masih 100 persen dimiliki oleh orang Indonesia loh.Saluteeee. 

Seperti yang diutarakan oleh Hasmeliyani Suseno, demi meresponi berkembang pesatnya UMKM yang kini bahkan mendominasi lapak di e-commerce, JNE pun melakukan ekspansi bisnis ke berbagai lini.JNE memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline