Lihat ke Halaman Asli

Boris Toka Pelawi

TERVERIFIKASI

.

Berdebat Panjang Lebar, Eh Ternyata Maksudnya Sama

Diperbarui: 15 April 2019   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar (progralicious.blogspot.com)

Tentu kita tidak asing dengan yang namanya diskusi. Sebuah diskusi bisa terjadi di mana pun, pas ketemu teman di jalan, di warung kopi, di ruang keluarga, bahkan di mana pun kita bertemu seseorang, diskusi bisa terjadi sekalipun dalam bentuk nonformal. 

Ada lagi sebuah diskusi yang memang sudah direncanakan yang topiknya telah ditentukan. Contohnya, forum diskusi di televisi hingga meeting yang diadakan di tempat kita bekerja. Tapi yang namanya diskusi kan tidak selalu berlangsung hangat, ada saja yang namanya perdebatan, bahkan konfrontasi yang tak jarang lebih didominasi emosi, meledak-ledak lagi.

Saya sih bukan antiperdebatan. Justru perdebatan adalah aktivitas yang dapat mempertajam gagasan, bahkan melahirkan inovasi baru. Perdebatan dalam sebuah diskusi dapat mempertajam ide yang tadinya rata-rata menjadi sebuah pandangan kritis. 

Mengutip pernyataan yang tertulis di dalam Alkitab, mungkin inilah salah satu aktivitas dari ayat yang berbunyi, ”Besi menajamkan besi, manusia menajamkan manusia.”

Dalam sebuah perdebatan ada cakrawala yang diluasakan, ada perspektif baru dan diharapkan sih melahirkan solusi segar yang dapat memecah kebuntuan. 

Tapi dari hasil pengamatan dan pengalaman sederhana saya, dalam meeting di kantor misalnya, ada cukup banyak hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan dan dilakukan tapi terus di bahas, bahkan merampok topik utamanya. 

Belum lagi bicara masalah karakter, ada saja orang yang membuat diskusi diselimuti perdebatan yang mubazir dan tak kondusif. Saya suka prinsip less is more.

Pertama kali dengar prinsip ini saya juga bingung kok artinya apa. Kalau diartikan secara kata akan aneh kurang adalah lebih, apa sih nggak jelas banget, illogical

Nah, tapi menurut sumber yang saya baca disini, less is more itu memiliki maksud bahwa kesederhanaan (simplicity) dan kejelasan (clarity) akan mengarahkan kepada desain yang baik. Jadi, dalam arti lain begini, sebaiknya tidak perlu mengadakan apa yang seharusnya tiada. 

Dalam konteks manusia, seperti yang dibilang orang bijak, kita tidak perlu melakukan dengan sangat baik apa yang seharusnya tidak perlu dilakukan, karena itulah kesalahan terbesar kita.

Nah, dalam sebuah diskusi hal ini sering kali terjadi. Di mana beberapa orang malah memperdebatkan apa yang seharusnya tidak perlu diperdebatkan. Ini hanya satu contoh, ada beberapa hal lagi yang dalam sebuah diskusi menurut saya harus kita perhatikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline