Lihat ke Halaman Asli

Boris Toka Pelawi

TERVERIFIKASI

.

Selingkuh Bukan Soal Status, tapi Aktivitas yang Dibangun

Diperbarui: 20 September 2022   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar (www.wajibbaca.com)

Beberapa bulan yang lalu saya menghampiri seorang pria dan wanita, masih seumuran sayalah. Saya panggil mereka berdua lalu saya ajak bicara baik-baik. Ada satu hal yang harus saya pastikan di antara mereka berdua, yaitu status hubungan mereka.

Si wanita sudah memiliki pasangan ketika itu, tapi tanpa diduga pasangannya beredarlah kabar-kabar burung yang bersumber dari orang yang bisa dipercaya, yaitu sahabat si wanita. Kabar itu pun diketahui setelah si pria mencari tahu keganjilan dalam keputusan pacarnya yang mendadak memilih putus tanpa alasan yang kuat.

Diajaklah beberapa sahabatnya bertemu, dari sana diketahui lah kalau belakangan ini si wanita sedang dekat dengan seseorang. Walaupun alasannya bukan karena ada pria lain, tentu pacarnya itu wajar jika menaruh curiga. 

Singkat cerita sebagai orang yang mengenal mereka, saya turut masuk kedalam permasalahan itu. Tentu si pria tidak terima diputuskan begitu saja. Sekalipun sudah didesak berkali-kali agar mengaku kalau si wanita berselingkuh, tapi tetap saja pacarnya itu tak mau mengaku. Buat saya pribadi ini adalah kasus yang menarik.

Sebenarnya kecurigaan sang pria sangat beralasan, mulai dari bukti-bukti di media sosial, seperti mengganti password facebook, aktif chattingan sampai tengah malam, informasi dari teman-temannya dan lain sebagainya. Berbulan-bulan berlalu si wanita tetap dengan pendiriannya untuk memutuskan sang pacar, sekalipun si pria sudah membujuk tiada henti.

Saat sedang ada acara saya pun menghampiri si pria yang dicurigai sebagai selingkuhan dan juga si wanita tersebut. Sampai detik itu belum ada bukti kuat kalau mereka berpacaran, semua masih samar-samar. Selama ini saya hanya mendengar kalau gelagat yang mereka tunjukan memang mengarah pada suatu hubungan yang lebih dari teman.

“Aku mau nanya,” saya langsung tembak saja mereka. “Kalian pacaran ya?”

Dengan sikap ngotot yang menyebalkan dan menjijikan, terutama si pria, mereka hanya mengaku berteman baik saja.

“Ok,” saya melanjutkan “kalau kalian hanya berteman bersikaplah seperti teman, saya banyak mendengar kabar tentang kalian.”

Saya melihat si wanita “ingat kamu sudah punya pacar.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline