Lihat ke Halaman Asli

Jenang Madumongso, Ada Sejak Jaman Mataram Kuno

Diperbarui: 1 Oktober 2017   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Orang Jawa terutama yang sudah tua banyak mengenal makanan ini,  tetapi kalau dilanjutkan pertanyaanya bagaimana sejarah makanan madumongso belum banyak yang mengetahui. Dalam tulisan ini akan dikupas bagaimana nasib produk asli khas Jawa ini pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Madumongso berasal dari kata madu dan mongso. Madu menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah cairan yg banyak mengandung zat gula pada sarang lebah atau bunga (rasanya manis). Mongso bisa berasal dari bahasa Jawa dimongso artinya dimakan. Mongso bisa berasal dari kata rumongso yang berarti menyerupai. Mongso bisa berarti waktu/masa. Jika dilihat dari asal kata madumongso maka banyak pengertian yang bisa diperoleh. 

Madumongso bisa diberi pengertian : makanan yang mengandung bahan cair yang rasanya manis seperti madu dan siap untuk dimakan atau bisa diartikan bahwa madumongso merupakan makanan yang rasanya manis karena adaya cairan seperti madu, dimana cairan itu terbentuk mengikuti waktu yang tepat. Halini mengandung pengertian timbulnya rasa manis akibat proses fermentasi yang waktunya harus tepat. Jika disimpulkan pengertian madumongso adalah makanan yang mengandung cairan yang rasanya manis menyerupai madu dibuat melalui proses fermentasi dan setelah diolah siap untuk dimakan.    

Madumongso pada masa lulu  

Berdasarkan cerita Mas Hendri pemilik dan pembuat madumongso sejak tahun 1985. Dia adalah  masyarakat Rejowinangun, Kabupaten Blitar yang kebetulan telah memproduksi madumongso secara turun temurun dan dimulai sejak tahun 1985. Beliau bercerita bahwa makanan madumongso ada sejak jaman Mataram kuno,bahkan sudah ada sejak jaman pemerintahan Raden Wijaya. Hal ini diperkuat oleh adalanya peninggalan Candi Simping di Wilayah Desa Rejo Winangun. 

Konon Desa Rejowinangun dulu berupa hutan belantara. Setelah hutan dijadikan pedesaan makin lama makin ramai. Menurut cerita turun-temurun desa tersebut semakin ramai danmasyarakat mulai membangun sehingga disebut Desa Rejowinangun  yang artinya masyarakat banyak/ramai (rejo),  Winangun berarti membangun. Madumongso dan Jenang ketan adalah makanan elite bagi para Raja dan punggawa kerajaan pada masa itu, karena terbuat dari ketan yang mana tanaman tersebut adalah tanaman yang dianggap masih langka dan mahal. Madumongso dan Jenang ketan selain untuk makanan Keraton juga digunakan untuk acara-acara ritual kerajaan. 

Betapa elitenya kedua jenis makanan tersebut pada masa itu.  Desa Rejowinangun termasuk wilayah kecamatan Kademangan kabupaten Blitar. Di Kecamatan ini ditemukan berbagai macam benda bersejarah seperti arca Ganesha, Kekunaan jimbe, ditilik dari sejarahnya, Situs Jimbe sudah eksis sejak zaman Kerajaan Singasari di bawah kepimpinan Raja Kertanegara. Hal ini berdasarkan sebuah batu berangka tahun 1208 saka atau 1286 Masehi yang berada di dalam Situs. Dalam "Kakawin Ngarakrtgama" disebutkan bahwa Situs Jimbe pernah dikunjungi Raja Hayam Wuruk setelah dia berdoa di Candi Palah (Candi Penataran). Sehabis dari Palah, Hayam Wuruk mengunjungi Lawang Wentar (Candi Sawentar) kemudian diteruskan ke Situs Jimbe. 

Sehabis dari Jimbe, Hayam Wuruk melanjutkan perjalanan melintasi hutan--hutan di Lodaya (Wikipedia,2017).Berdasarkan fakta sejarah tersebut desa Rejowinangun termasuk desa yang sudah ramai pada masa itu. Diduga masyarakat yang sudah ramai tersebut mulai mencoba membuat makanan yang diminati oleh para prajurit kerajaan ataupun masyarakat. Sejak itulah diduga makanan madumongso mulai dibuat oleh masyarakat sehingga tidak terbatas pada kalangan kerajaan saja. 

Timbulnya keinginan membuat madumongso akibat dari pembuatan tape ketan hitam yang tidak tahan lama sehingga masyarakat mulai mencoba untuk diolah lebih lanjut dengan cara digongso. Siapa yang pertama kali melakukan halt ersebut belum ada referensi yang bisa menjelaskan. Namun kalau dilihat dari fakta sejarah madumongso sudah ada sejak jaman Mataram kuno.

Masa sebelum Merdeka

Perkembangan Madumongso selanjutnya pada masa sebelum merdeka perkembangan makanan olahan termasuk madumongso jelas sangat terhambat. Madumongso adalah makanan khas Indonesia dan merupakan makanan tradisional. Pada masa penjajahan untuk makan sehari-hari saja susah, tidak mungkin akan bisa mengembangkan produk makanan tradisional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline