Lihat ke Halaman Asli

Toipatul Aeni

Universitas Yarsi

Perbandingan Laporan Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional: Teori dan Praktik

Diperbarui: 3 Juni 2024   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Laporan keuangan adalah alat vital yang digunakan untuk mengukur kinerja finansial dan kesehatan suatu institusi. Bank syariah dan bank konvensional, meskipun keduanya adalah lembaga keuangan, beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip yang sangat berbeda, yang tercermin dalam penyusunan laporan keuangannya. Artikel ini bertujuan untuk membahas secara mendalam perbedaan utama antara laporan keuangan bank syariah dan bank konvensional, termasuk teori dasar yang melandasi operasional masing-masing, komponen laporan keuangan, serta standar akuntansi yang berlaku.

Teori Dasar Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank Syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam, yang merupakan hukum dan aturan berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Prinsip utama yang diterapkan dalam bank syariah meliputi:

  1. Larangan Riba (Bunga): Prinsip ini melarang pengenaan atau pembayaran bunga dalam setiap transaksi keuangan.
  2. Larangan Gharar (Ketidakpastian): Menghindari transaksi yang mengandung elemen ketidakpastian atau spekulasi yang berlebihan.
  3. Larangan Maisir (Perjudian): Tidak terlibat dalam aktivitas yang bersifat spekulatif atau berjudi.
  4. Keterlibatan dalam Aktivitas Halal: Hanya mendanai kegiatan dan proyek yang sesuai dengan hukum Islam dan diakui sebagai halal.
  5. Prinsip Keadilan dan Kesetaraan: Menekankan pentingnya pembagian keuntungan dan kerugian secara adil di antara para pihak yang terlibat.

Bank Konvensional

Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip keuangan umum yang lebih universal. Beberapa prinsip utama yang diterapkan dalam bank konvensional meliputi:

  1. Pengenaan Bunga: Bank ini menarik dan membayar bunga atas pinjaman yang diberikan dan simpanan yang diterima.
  2. Pengelolaan Risiko: Menggunakan berbagai instrumen keuangan untuk mengelola risiko yang terkait dengan aktivitas keuangan.
  3. Pencarian Keuntungan: Fokus utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham melalui berbagai aktivitas bisnis.
  4. Penggunaan Instrumen Keuangan Tradisional: Memanfaatkan instrumen seperti deposito, kredit, dan investasi berbunga dalam operasionalnya.

Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh bank syariah dan bank konvensional umumnya terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan): Menyajikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas bank pada titik waktu tertentu.
  2. Laporan Laba Rugi: Menyajikan pendapatan, beban, dan laba atau rugi bersih selama periode akuntansi tertentu.
  3. Laporan Arus Kas: Menyajikan arus kas masuk dan keluar yang terjadi selama periode tertentu.
  4. Catatan atas Laporan Keuangan: Memberikan penjelasan tambahan dan rincian mengenai pos-pos yang tercantum dalam laporan keuangan.

Namun, terdapat perbedaan mendasar dalam isi dan terminologi yang digunakan dalam laporan keuangan masing-masing jenis bank.

Perbedaan Laporan Keuangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline