Kemiskinan merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh negara Indonesia, meskipun telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin mengalami penurunan secara bertahap, namun angka absolut penduduk miskin masih signifikan.(Badan Pusat Statistik, 2024a)
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kualitas hidup individu, tetapi juga mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi, termasuk laju pertumbuhan penduduk.
Di berbagai belahan dunia, hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan penduduk menjadi subjek perdebatan panjang.
Beberapa pihak berpendapat bahwa kemiskinan dapat menjadi rem bagi pertumbuhan penduduk, dengan alasan bahwa kondisi ekonomi yang sulit menghambat akses terhadap pelayanan kesehatan (Todaro & Smith, 2006) mengatakan bahwa salah satu yang membuat Fasilitas dan pelayanan kesehatan buruk dan sangat terbatas, kekurangan gizi dan banyaknya wabah penyakit sehingga tingkat kematian bayi di negara-negara Dunia Ketiga
. sepuluh kali lebih tinggi dibanding dengan negara maju, pendidikan, dan pekerjaan yang layak, sehingga menurunkan angka kelahiran.
Sebaliknya, terdapat pandangan lain yang menekankan bahwa kemiskinan justru mendorong angka kelahiran lebih tinggi, terutama di masyarakat di mana anak-anak dianggap sebagai aset ekonomi dan jaminan sosial bagi keluarga di masa tua.
Menurut (Sukirno Sadono, 2019), pertumbuhan penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat terjadinya pembangunan. dengan karakteristik demografis dan sosial-ekonomi yang kompleks, Indonesia menawarkan konteks menarik untuk menguji kedua argumen tersebut.
Di satu sisi, program-program pemerintah seperti keluarga berencana dan peningkatan akses pendidikan berupaya menurunkan angka kelahiran, khususnya di kalangan masyarakat miskin. Namun di sisi lain, daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi masih menunjukkan angka kelahiran yang relatif tinggi dibandingkan daerah yang lebih makmur.
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kemiskinan dan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Apakah kemiskinan bertindak sebagai rem yang memperlambat pertumbuhan penduduk, atau sebaliknya, menjadi pendorong utama?
Dengan menggunakan pendekatan berbasis data serta kajian literatur, artikel ini akan mencoba mengurai berbagai faktor yang mempengaruhi dinamika ini, serta menawarkan wawasan bagi kebijakan yang lebih efektif dalam mengelola tantangan kemiskinan dan pertumbuhan penduduk.