Lihat ke Halaman Asli

Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Ribuan Warga Mengungsi

Diperbarui: 30 November 2020   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Ile Lewotolok yang mengeluarkan lahar dan abu vulkanik

Warga yang mengungsi karena erupsi Gunung Ile Lewotolok

Pasca terjadinya erupsi Gunung Ile Lewotolok pada pagi tadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, ribuan warga mulai mengungsi dan menyelamatkan diri, sekitar lebih dari dua puluh ribu warga dari 26 desa di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur untuk menyelamatkan diri dari hujan abu maupun pasir akibat erupsi. Ribuan warga mulai memadati posko pengungsian di lokasi rumah jabatan Bupati Lembata di Kota Lewoleba, rumah jabatan Bupati ini dipakai untuk tempat tinggal sementara bagi warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok.

Sebelumnya, pada pagi 29 November 2020 sekitar pukul 09.45 WITA, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya pada 27 November lalu, erupsi kali ini menyemburkan abu vulkanik mencapai ketinggian 4.000m dari puncak gunung. Sementara laporan dari pos pemantau, hingga saat ini masih terdengar getaran dan gemuruh yang tercatat di seismograf dan gempa tremor terus-menerus.

"Setelah terjadinya erupsi Gunung Ile Lewotolok unsur TNI, Polri, bersama PPBD, dan instansi lainnya telah berupaya untuk mengevakuasi warga yang berada disekitar lereng Gunung Ile Lewotolok. Dan saat ini sudah ada sekitar 21 desa yang sudah diungsikan dibeberapa titik pengungsian di wilayah (Kota) Lewoleba. Untuk sementara, saat ini (evakuasi) masih dijemput kebeberapa desa warga untuk melaksanakan evakuasi ketitik pengungsian di posko-posko utama yang disediakan, terutama dihalaman kantor Bupati (Lembata) sini, kemudian ada di kantor BKD, di aula Angkara dan kantor Kelurahan Lewoleba Tengah" Mayor Inf. Ihsan (Danramil Lewoleba)

Masih berlangsung saat ini, status gunung berada dalam level siaga dan warga dihimbau tidak beraktivitas dalam radius 4km dari puncak gunung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline