Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Leodita Anggarani

TERVERIFIKASI

Karyawan

Lapangnya Hati Seorang Nyai Izzah di Balik Berdirinya Keraton Sumenep

Diperbarui: 1 Oktober 2023   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Sumenep merupakan salah satu destinasi wisata bagi orang-orang yang berkunjung ke tanah Madura. Banyak tempat yang bisa dikunjungi di Kota Keris ini, antara lain: Desa Wisata Keris "Aeng Tong-Tong", Pulau Gili Iyang, Masjid Agung Sumenep, Keraton Sumenep, dan masih banyak lagi.

Senang sekali saya bisa berkunjung ke salah satunya, yakni Keraton Sumenep. Sebenarnya keraton ini bukan satu-satunya keraton yang ada di Sumenep, sebelumnya pernah ada Karaton Pangeran Siding Puri di Parsanga, Karaton Tumenggung Kanduruan, Karaton Pangeran Lor dan Pangeran Wetan di Karangduak namun kini hanya tinggal sisa puing bangunannya saja.

Keraton Pajagalan atau Keraton Sumenep dibangun pada tahun 1762-1780, yaitu pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo I atau Tumenggung Arya Nata Kusuma. 

Keraton ini merefleksikan beberapa unsur kebudayaan yakni, Jawa, China, Eropa dan unsur keIslaman. Desain keraton ini hasil tangan dingin seorang arsitek berkebangsaan Cina bernama Louw Phia Ngo. Saat itu jarang sekali ada etnis Tionghoa yang tinggal di Sumenep. Louw Phia Ngo merupakan salah satu dari 6 orang yang tinggal di sana.

Keraton ini bernuansa kuning muda. Hal itu bukan tanpa alasan, melainkan bentuk penghormatan terhadap sang permaisuri yakni, Raden Ayu Tirtonegoro, yang memiliki garis keturunan Tionghoa sehingga warna kulitnya kekuningan. Karena alasan tersebut keraton ini pun memiliki sebutan lain yaitu Potre Koneng atau Putri Kuning.

Berbeda dengan keraton Yogyakarta yang lebih terkenal hingga saat ini, Keraton Sumenep lingkupnya adalah kerajaan kecil setingkat dengan kadipaten. Walaupun begitu, para pemimpin kerajaan Sumenep tetap dipanggil Raja oleh rakyatnya.

Koleksi pribadi

Labhang Mesem / Pintu Tersenyum

Koleksi pribadi / Labhang Mesem

Pertama kali masuk ke keraton ini kita akan disambut oleh Labang Mesem atau pintu tersenyum. Menurut tour guide kami saat itu hal tersebut dikarenakan pada jaman dulu, ada dua orang penjaga pintu yang memiliki tubuh kerdil. 

Keduanya akan menyambut para tamu keraton dengan gestur dan ekspresinya yang mengundang senyum sehingga siapapun yang akan masuk ke dalam keraton akan merasakan kebahagiaan.  Di bagian atas labang mesem, ada tempat di mana raja kerap memantau aktivitas yang terjadi di dalam keraton.

Mandiyoso

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline