Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Leodita Anggarani

TERVERIFIKASI

Karyawan

Caraku yang Berbeda

Diperbarui: 2 September 2022   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PIC : IStock

Semua cinta tidak sama. Cinta keluarga berbeda dengan cinta spiritual, cinta persahabatan, dan cinta romantis. Intensitas dan perasaan cinta mungkin berbeda, tetapi seharusnya selalu ada. (Aristoteles)

Aku senang membaca komentar dan celetukan lucu dari para budhe--pakdhe juga sepupu-sepupuku di grup whazap keluarga besar. Walaupun tinggal di kota yang berbeda-beda, tapi hubungan baik tetap terjaga. Teknologi yang berkembang saat ini sangat membantu kami dalam bersilaturahmi. Acara ulang tahun mama tahun ini kami mengundang keluarga dan teman-teman masa SMA-nya. Saudara sekandung mama tidak semua bisa hadir sehingga hanya mengucapkan lewat udara.

Adik perempuanku, Tria, tak lepas dari perbincangan itu. Sebagai satu-satunya pemodal, ia dipuji oleh kakak-kakak mamaku. Mereka bilang mamaku sukses mendidik anak hingga sukses seperti ini. Wajar, adikku memang menunjukkan peningkatan ekonomi sejak lulus kuliah. Bisa dibilang memang adiku ini adalah harapan terakhir kedua orang tuaku, mengingat aku dan adik laki-lakiku, Priyo, tidak menyelesaikan pendidikan kami hingga menjadi sarjana.

Tria sudah menikah, belum genap setahun, tapi ia sangat mandiri, tidak mengharapkan gaji suami. Untuk membeli atau membiayai apa pun yang ia mau, tak perlu banyak pertimbangan.  Suaminya pun tipikal menantu idaman. Ia sangat menyayangi kedua orang tuaku. Berbeda dengan suamiku yang sangat introvert, tidak pernah banyak bicara dengan keluargaku, benar-benar menutup diri. Ia hanya mau berbagi cerita denganku atau keluarganya saja. Sudah berkali-kali ku ingatkan, bahkan sampai di tahun ke-6 pernikahan kami ini, suamiku tetap bersikap sama.


*

"Btw, sudah lama nih kita nggak pulang kampung ke Magelang. Ayo, agendakan. Nanti yang kerja cari tanggal cuti yang sama. Dua malam saja cukup." Mbak Talita, kakak sepupuku, memberi ide di grup whazap.

"Oh, iya. Boleh juga, tuh. Tria bisa, kan?" Mas Surya menimpali.

"Kayaknya aku nggak bisa deh, Mbak. Nikah kemarin kan sudah ambil cuti 2 minggu," balas Tria.

"Nggak seru, donk kalau Tria nggak ikut." Balas Mbak Talita diiringi emoticon sedih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline