Lihat ke Halaman Asli

Tobyas Deta

Provesi GURU

TERUNGKAP 9 BAHASA IBU DI SUMBA MELALUI SEMINAR PENDIDIKAN PGSD

Diperbarui: 16 Juni 2023   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Katolik Weetebula menggelar Seminar Pendidikan dengan Tema: BAHASA IBU DAN PERANNYA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENDIDIKAN MULTI BAHASA  BERBASIS BAHASA IBU (PMBBI) DI KELAS AWAL SD

Seminar Pendidikan berlangsung di Aula Maria Ratu Damai, (15/06/2023). Pukul  09:00 -selesai, dan dihadiri oleh 255 peserta. Seminar bertujuan untuk membekali mahasiswa sebagai calon guru yang segera bergelut di dunia pendidikan agar memiliki bekal saat mengajar di kelas awal khususnya Sekolah Dasar.

Narasumber, VENI SETIAWATI, M.M. Asal Jakarta selaku direktur  Yayasan Suluh Insan Lestari. Mengupas tuntas mengenai "Bahasa Ibu Dan Perannya Dalam Pembelajaran Dengan Metode Pendidikan Multi Bahasa Berbasis Bahasa Ibu (PMBBI) Di Kelas Awal SD.


Pembahasan Veni, Bahasa ibu merupakan bahasa yang digunakan secara formal maupun informal serta dikuasasi oleh setiap anak-anak sejak lahir. Bahasa ibu sifatnya bergantungan antara generasi, jika tidak dikuasasi atau diajarkan bisa saja punah karena tidak lagi dimengerti.  Bahasa Ibu harus terus -menerus digunakan karena bahasa ibu bahasa kebanggaan dan pertama yang mengawali segala bahasa.

Jumlah bahasa di dunia 7.168 bahasa namun, 46% dalam kondisi berbahaya karena tidak lagi diajarkan/digunakan hal ini mengakibatkan bahasa akan punah. Sedangkan di Indonesia 724 Bahasa. Perkembangan bahasa Indonesia yang pesat membuat bahasa ibu terlupakan sehingga perlu di ajarkan kembali saat ini, tuturnya.
Khusunya di pulau Sumba terdapat 9 bahasa Ibu, yakni :Kodi, Weejewa, Loura, Loli, Wanokaka, Lamboya, Ana Kalang, kambera, dan Mamboro. Bahasa tersebut harus digunakan karena bahasa ibu juga adalah ciri khas daerah.

Seminar ini sangat bermanfaat bagi Calon Guru khususnya Sekolah Dasar sehingga memiliki Bekal dalam memahami siswa kelas awal yang kesulitan dalam berbahasa Indonesia.

Catatan: Bahasa bukan segalanya dalam pendidikan tetapi tanpa bahasa pendidikan tidak bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline