Lihat ke Halaman Asli

Tobias TobiRuron

Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Kacang Mente Epuboit: Dari Timur untuk Dunia

Diperbarui: 8 Desember 2022   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket. Foto. Ketua Kelompok Tani Epuboit Bapak Yohanes L. Ruron. Dokpri

Sederhana, ramah dan humoris  itulah kesan pertama saat bertemu dengan Bapak Yohanes Ledun Ruron ketua kelompok tani Epu Boit di Dusun Welo Desa Painapang. Disampingnya sebuah meja dilengkapi dengan alat pembelah biji mente.ditangannya memegang sebuah bakul yang berisi biji mente yang telah dibelah. kedua tangannya tidak tinggal diam. dengan cekatan ia memisahkan kulit ari dan daging dari kacang mete itu. pekerjaan ini merupakan rutinitas harian yang selama ini ia kerjakan baik dirumah maupun bersama-sama dengan rekan-rekan kerjanya di kelompok.

Latar belakang pendidikan SD yang direnggutnya tidak membuat ia suram dalam berpikir. di tahun 1992 Ia membentuk kelompok Tani kala itu berjumlah 26 orang untuk gerakan membuka kebun mente organik. Melihat prospek akan hasil mente dalam hal pendapatan bagi para petani, tahun 1995 ia membentuk kelompok tani  dan menjadi ketua kelompok tani Epuboit.

Bak gayung bersambut berkat informasi yang diperoleh akan ada pengusaha Sekar Alam akan membuka usaha pengolahan kacang mente di Flores Timur ia pun ikut dan melihat proses pembelahan di gudang menteh milik Sekar Alam. Tidak ada pelatihan atau kursus khusus untuk dirinya terkait pengolahan kacang mente. Rasa ingin tahu dan berani mencoba untuk sesuatu yang baru merupakan modal dasar untuk mentunaikan segala impian akan prospek pengolahan kacang mente tersebut.

Pekerjaan pengolahan kacang mente  awalnya dikerjakan di rumah ketua kelompok. Tahun 2007 melalui  bantuan pemeritah daerah Kabupaten Flores Timur membangun gedung permanen berukuran 9x6 Meter persegi dan membantu kelompok dalam usaha diantaranya mesin press, oven dan perlengkapan lainnya.

Ket. Foto. kacang mente Epuboit. Dokpri

Suka duka selalu mewarnai dalam usaha pengolahan kacang mente ini baik di dalam kelompok maupun cibiran orang-orang di sekitar namun sebagai ketua kelompok Yanes demikian nama sapaan karibnya tidak patah semangat. Semua kritik maupun cibiran dijawab dengan tetap bekerja. Anjing gonggong kafila berlalu tenang-tenang mendayung itu yang menjadi pegangan hidup dari Bapak Yohanes.

Suami dari Lusia Sabu Lebuan ini menyadari bahwa petani sebenarnya tidak miskin kalau cerdas memanfaatkan peluang yang ada. dengan perkembangan zaman petani juga dituntut untuk mandiri dan berkembang. Pemerintah Daerah juga tidak tutup mata melihat masyarakatnya sudah membuka usaha. 

Intinya kita petani berani membuat terobosan baru.segala niat baik dan kerja keras kelompok tani epuboit akhirnya membuahkan hasil. usaha mereka berjalan lancar dan penghasilan dari pengolahan kacang menteh meningkat. Terkadang kewalahan dalam melayani permintaan konsumen dan harus membayar tenaga lepas untuk membantu.  Hasil pengolahan kacang mente dari kelompok tani Epuboit kini menembus pasaran dunia sesuai dengan permintaan konsumen diantaranya Thailand,Amerika, Brasil.

Berkat keuletannya dalam mengembangkan usaha pengolahan kacang mente ini ia sering dipanggil oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Flores Timur menjadi narasumber dan melakukan pelatihan bagi para petani mente yang ada di Kabupaten Flores Timur mengenai pengolahan kacang mente. semuanya dijalankan dengan senang hati. Saling berbagi itu penting. 

Kata Bapak yang pernah memanipulasi namanya disaat mengikuti kegiatan pelatihan di Kupang dengan titel SH (bukan Sarjana Hukum tetapi Sekolah Hala artinya tidak sekolah ) karena yang hadir mengikuti kegiatan itu titelnya sarjana semua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline