Lihat ke Halaman Asli

Tobias TobiRuron

Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Rayakan Hari Kemenangan dan Mempertahankan Tradisi

Diperbarui: 7 Desember 2022   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket. Foto. Dok Pribadi

Sebulan penuh umat muslimin berpuasa di bulan Ramadhan.  Bulan yang penuh berkah dengan menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam. Kini Idul Fitri atau yang disebut dengan hari kemenangan sudah dirayakan. Banyak cara yang dilakukan oleh umat muslim dalam menyambut hari kemenangan itu. 

Mulai dari Sallat Id bersama di Masjid,Musholla,mengumandangkan alunan suara takbir ,tasbih, Tahmid,Tahlil serta malam takbiran keliling. Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan dilakukan sebagai ungkapan terima kasih akan kebesaran Allah karena diberi kesempatan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Begitu meriah.

Suka cita juga melanda umat muslim di Kabupaten Flores Timur terutama umat muslim yang berdiam di Kelurahan Eka Sapta Kecamatan Larantuka. Idul Fitri 1 Syawal 1437 H yang jatuh pada hari rabu (6/7/) dalam kelender Masehi di jalankan penuh khidmat. 

Setelah Sallat Id di Masjid Agung Syuhadah Eka Sapta Larantuka  semua umat dari anak-anak sampai dewasa dengan berpakaian kebesaran hari raya melakukan tradisi sungkem yakni memberi salam satu dengan yang lain,bersilaturahmi kepada keluarga atau halal bi halal.Saling maaf memaafkan. begitu kental dalam nuansa hari kemenangan.

Masa  terus menggilas, beranjak petang.Suka cita akan hari kemenangan terus di lakonkan oleh umat.Ada yang plesiran bersama keluarga di pantai,ada yang bersantai ria bersama keluarga di rumah dan masih banyak lagi kegiatan untuk mengisi atau merayakan hari kemenangan ini.

Situasi berbeda terjadi di pelataran Masjid Agung Syuhadah Eka Sapta Larantuka.Jarum jam menunjukan pukul 14.30 Witeng anak-anak dan orang dewasa berjubel berkerumun mengelilingi pelataran Masjid Agung Syuhadah  Kelurahan Eka Sapta. 

Suara gendang dan gong bertalu-talu menambah kemeriahan dan mengiringi dua orang berdiri dengan gagah di tengah arena yang telah disediakan, membuka jurus silat masing-masing.Serius dan cekatan dalam memainkan tangan dan kaki.Saling pukul dan tangkis. Canda tawa dan tepuk tangan mewarnai setiap aksi yang diperankan.Tidak ada yang menang dan kalah,yang ada hanyalah sebuah pertunjukan dan meriahrayakan hari kebesaran itu sendiri.

Ketua Panitia Murah Rame Lewotanah Kelurahan Eka Sapta,Sahruji T. Hasbulla ketika di temui di sela acara Pencak silat ini mengatakan bahwa selain sallat bersama panitia juga menyiapkan beberapa rangkaian acara untuk mengisi waktu sekaligus meriah rayakan Lebaran kali ini dengan beberapa acara yang akan dilakukan sore dan malam hari. 

Kegiatan-kegiatan seperti ini dulu setiap tahun diadakan namun dalam rentang  Empat tahun belakangan ini tidak dijalankan. Dan tahun ini kita menghidupkan kembali dengan beberapa acara diantaranya, Pencak silat, Dolo Lilin,Sole Oha, dan Tarian Ina Hai Ata Kiri. Semua angkaian acara ini terjadi di halaman depan Masjid Agung Syuhadah Eka Sapta dan melibatkan semua masyarakat yang ada di Kelurahan Eka Sapta dan sekitarnya dan berakhir pada hari malam sabtu.

Untuk Pencak silat jelas Sahruji Hasbulla, kita menghadirkan ada tiga perguruan silat yang ada  di Kelurahan Eka Sapta diantaranya Tausi,Tapak suci dan silat kampung. Ini bukan perlombaan namun pertunjukan untuk memberikan penghiburan kepada masyarakat sekaligus mau menunjukan bahwa jenis-jenis silat ini ada dan merupakan suatu aset.Sedangkan untuk Sole Oha kita undang sahabat-sahabat kita dari Desa Terong,Botung,Tobilota dari pulau Adonara dan Lohayong dari Solor untuk bisa hadir bersama-sama disini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline