Dalam diri manusia tersembunyi empat permata berharga: akal, agama, sifat malu, dan amal shalih.
Permata ini membentuk fondasi moral dan spiritual kita, menuntun pada kehidupan yang bermakna.
Namun, kebodohan, kefasikan, hilangnya rasa malu, dan kemalasan mengancam untuk membinasakan nilai-nilai luhur itu.
Memelihara dan merawat permata ini adalah tugas penting untuk menjaga integritas dan kehormatan diri manusia.
Manusia, seperti yang disebutkan dalam Surat At-Tiin ayat 4, diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Ayat tersebut berbunyi, yang artinya:
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Dalam penciptaannya, manusia diberikan beberapa anugerah yang juga dimiliki oleh malaikat, hewan, dan setan.
Ini termasuk akal pikiran, syahwat, dan hawa nafsu.
Akal pikiran membantu manusia untuk berpikir dan memahami, syahwat berkaitan dengan keinginan jasmani, dan hawa nafsu sering kali mendorong pada tindakan yang kurang baik.
Oleh karena itu, hidup manusia sering kali dipenuhi dengan perjuangan antara ketiga unsur ini.