Saat memasuki UKM Mitraqur Palembang yang terletak di Sematang Borang Palembang, suasana yang berbeda langsung terasa dengan aroma khasnya karena UKM ini bergerak di bidang penggemukan sapi kandang.
Namun ada yang menarik di tempat ini karena ada kegiatan mahasiswa melakukan riset MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) pada UKM Mitraqur tersebut sebanyak 6 orang mahasiswa semuanya dari jurusan Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Sriwijaya, dibimbing oleh 2 orang dosen pembimbing dalam proses pembuatan pupuk kompos.
UKM Mitraqur ini milik Aliffuddin yang berdiri sejak tahun 2018 dengan empat orang karyawan, terdiri dari dua orang pencari pakan rumput, satu orang pembuat pakan tambahan (fermentasi), dan satu orang pemberi pakan.
Bertemu dengan para mahasiswa, yaitu Silmi Tsabita, Lina Susanti, dan Fadhilah Aliyah Arin Fatiwi (Mahasiswa Teknik Kimia Polsri Prodi Teknologi Kimia Industri Semester VII), yang menjadi bagian dari tim riset ini, yang dibimbing oleh Muhammad Zaman dan Muhammad Yerizam (Dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Prodi Teknologi Kimia Industri).
Dosen pembimbing ini menjelaskan bagaimana sebenarnya riset ini adalah bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan mendapat dukungan dari Matching Fund Vokasi tahun 2023.
Tentu saja, pengetahuan yang diperoleh di dalam kampus merupakan bekal yang sangat berharga, dengan melibatkan diri langsung di lapangan memberikan pengalaman yang lebih mendalam.
Apa yang dilakukan para mahasiswa di UKM Mitraqur ini, penulis merasakan semangat mereka untuk mencari solusi terhadap permasalahan limbah kotoran sapi dan menyaksikan bagaimana limbah kotoran sapi ini, yang sebelumnya menjadi masalah lingkungan, kini menjadi peluang usaha untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
Pupuk kompos menjadi fokus utama riset para mahasiswa ini, dan dalam proses pembuatannya melibatkan kotoran sapi, sekam padi yang dibakar, EM4, molase, dan terpal sebagai penutup.