Lihat ke Halaman Asli

Tobari

Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Sebuah Renungan: Lisan sebagai Cermin Hati

Diperbarui: 17 Juli 2023   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto:  umma.id/

"Sebuah Renungan: Lisan sebagai Cermin Hati"

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali melihat bahwa cara seseorang berbicara dapat memberikan gambaran tentang kepribadian mereka.

Bahasa yang digunakan, intonasi suara, dan pilihan kata-kata semuanya dapat mencerminkan kondisi hati dan pikiran seseorang.

Seperti yang dikatakan oleh pepatah, "Baik atau buruknya lisan adalah cermin dari baik atau buruknya hati."

Analogi yang dapat kita gunakan untuk menjelaskan hubungan ini adalah moncong teko. Moncong teko adalah tempat keluarnya minuman dari teko.

Jika yang sering keluar dari moncong teko adalah susu, maka dapat diasumsikan bahwa isi di dalam teko juga adalah susu.

Sebaliknya, jika yang sering keluar dari moncong teko adalah air kotor, maka kita dapat menyimpulkan bahwa isi di dalam teko juga adalah air kotor.

Sama halnya dengan lisan, ia berfungsi sebagai moncong teko yang mengungkapkan apa yang ada di dalam hati.

Lisan menjadi saluran ekspresi dari apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang.

Jika kata-kata buruk, kasar, atau penuh kebencian sering keluar dari lisan seseorang, itu adalah cerminan dari buruknya keadaan hati dan pikirannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline