Wahai Semar
Kenapa engkau bermuram?
Apa yang kau lihat?
Sudahlah
Itu hanya ilusi fana
Bukankah engkau ada untuk menghasilkan Samara (buah)
Maka teruslah menanam
Lalu apa?
Apakah kau masih ragu?
Bukankah sudah ada iman yang tertancap
Layaknya sebuah Simar (paku)