Saya bukan jurnalis, saya menulis setelah melihat sebuah acara di televisi nasional, Indonesia Lawyers Club pada episode Selasa, 05 Maret 2019 mengambil tema "AA Terjerat Narkoba: Pukulan Bagi Kubu #00?
Acara talkshow tersebut adalah satu paket produk yang didalamnya ada jurnalis sebagai penyampai berita, ada media sebagai alat disampaikannya berita dan ada berita itu sendiri yang diangkat sebagai tema sehingga kegiatan tidak bias berjalan tanpa salah dari faktor tersebut.
Saya baru tersadar ketika mengikuti sebagian dari acara tersebut, tema yang diambil mengambil nama yang jelas dari seseorang, terlepas dia salah atau tidak, yang didalam nama tersebut menyangkut kepentingan banyak orang, banyak sekali dari istri, anak, orang tua, mertua, keluarga besar, kampung halaman, almamater, institusi dan organisasi serta tentunya dia sendiri. Sehingga tidak mudah menyebut nama seseorang tanpa berpikir panjang atau hanya sekedar merebut rating. Apalagi sebagai warga negara yang taat hukum harus memegang teguh asas PRADUGA TAK BERSALAH sebelum ada keputusan sesuai peraturan yang berlaku memutuskan dia bersalah.
Untuk mengambil kesimpulan sebuah tema yang akan naik tayang, seharusnya sebagai acara yang berlatar belakang hukum, pertimbangan-pertimbangan hukum harusnya dipertimbangkan dengan sangat detail, apakah ini sudah dilakukan Bang KI?
Miris, hanya karena sesuatu yang disebut rating, seorang anak kecil yang tidak tahu apa yang dilakukan Bapaknya, malu bermain didepan rumahnya, malu berangkat sekolah, malu kepada teman-temannya.
Miris, ketika seorang istri yang tidak tahu suaminya apakah benar atau tidak, harus menjawab pertanyaan dari saudara dan tetangga tentang keberadaan suaminya yang lagi dibahas secara mendalam disebuah acara televisi.
Miris, ketika dua orang renta yang telah membesarkan dengan susah payah, ditanya tetangga karena anaknya dibahas secara mendalam disebuah acara televisi.
Apakah AA memang sudah benar-benar salah?
Dimanakah kemanusiaan itu?
Sebuah pengadilan jalanan yang telah memutuskan sebelum diputuskan, dan miris karena dilakukan oleh sebuah media dengan acara berlatar belakang hukum, dengan kata-kata LAWYERS, dan telah menghukum dengan kejam anak, istri dan orang tuanya.
Marilah kita kembalikan hukum kepada yang berhak....