Lihat ke Halaman Asli

Kemana Klub Pemilik PT. Liga Indonesia?

Diperbarui: 6 Januari 2016   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepakbola Indonesia sedang berbenah, langkah yang dilakukan Presiden Joko Widodo melalui Menpora sudah sepatutnya dilakukan, meskipun terdapat kekurangan perencanaan ataupun koordinasi antar pengampu kepentingan, tapi menurut saya wajarlah...sambil diperbaiki melalui proses waktu.

Baru saja saya membaca tulisan Vlar Lantang melalui "BOPI Tolak Permohonan PT. Liga Indonesia, Rencana Kompetisi ISL 2016 Batal?"

Dan, kembali PT. Liga Indonesia terjatuh dalam lubang yang sama. Mereka sudah tahu bahwa Kompetisi tanpa persetujuan Tim Transisi adalah omong kosong untuk saat ini hingga pembekuan PSSI oleh Pemerintah dicabut. 

Saya mengharapkan klub sebagai pemegang saham utama PT. Liga Indonesia mengambil sikap agar kompetisi dapat berjalan kembali, berharap klub berpikir positif terhadap keadaan yang ada, bukan ego yang dikedepankan. Andai pemegang saham mayoritas PT. Liga Indonesia mengambil kebijakan terkait sikap manajemen PT. Liga Indonesia yang terkesan hanya cari sensasi dan pencitraan saja, inshaa Allah kompetisi dapat bergulir kembali.

Apa sih yang dibutuhkan klub sekarang? 

Jawaban pertama pasti kompetisi dapat berjalan kembali dengan siapapun induknya (PSSI ataupun Tim Transisi), yang multiplyer efeknya pasti stakeholder sepakbola dapat bekerja kembali dan lambat laun (berharap banget) Pemerintah melihat kinerja dan niat baik dari stakeholder tersebut sehingga kedua belah pihak, PSSI dan Pemerintah mengambil sikap positif terkait sepakbola Indonesia. Kenapa disaat seperti ini ego masih dikedepankan? Siapa yang kasih makan klub? Sadar dong klub dan pemiliknya?

Sadar, bahwa Pemerintah tanpa PSSI dapat memainkan bola, namun PSSI tanpa Pemerintah hanya bisa bengong dan bingung saja. Klub sepakbola akan hilang jika terus ikut ego Pengurus PSSI, karena nafas klub adalah kompetisi. Saya tidak menekankan siapa salah siapa benar, kenyataan adalah bahwa negara adalah penguasa dari setiap jengkal tanah dan setiap aktivitas disebuah negara tersebut. ITU KENYATAAN.

Kemana logika klub sepakbola Indonesia?

Terkait kompetisi antar negara yang harus diikuti jika mengikuti Pemerintah, buanglah sesaat keinginan itu. Ibarat tubuh manusia yang dibutuhkan sekarang adalah makan dulu (kompetisi), untuk urusan lainnya (kompetisi dibawah FIFA) nanti setelah kita makan dan kenyang, mempunyai energi yang cukup untuk berlari barulah kita atur strategi buat aktivitas lain (kompetisi dibawah FIFA). Kenyataan hari ini bahwa yang dibutuhkan klub adalah kompetisi (makan) sehingga klub bisa beraktivitas dan sponsor dapat ikut memberikan dana karena kejelasan kompetisi. Sadar juga bahwa sponsor akan memberikan dana jika kompetisi berjalan, bukan karena  PSSI, Pemerintah atau FIFA. ITU JUGA KENYATAAN.

Mari berpikir LOGIS. 

Mari melihat KENYATAAN

Mari pikirkan (dulu) PERUT

Salam Sukses Mulia Berkah Berlimpah buat sepakbola Indonesia

 

 

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline