Lihat ke Halaman Asli

Tngso_

share anything

Sarjana dan Tetangga

Diperbarui: 1 Februari 2022   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

  Setiap manusia yang menyandang status mahasiswa di perguruan tinggi manasaja pastinya memiliki satu garis finish yang sama yaitu menjadi seorang SARJANA, bergeleut dengan judul, penelitian, berperan dalam teater drama dengan tema konsultasi, asistensi, revisi yang rasanya hampir mau mati.

   Hari bersejarah paling berharga kedua setelah hari kelahiran pun tiba, hari dimana setiap wisudawan akan dipanggil satu persatu menghadap sang pemimpin kampus sekaligus tuhan sementara yang akan menaikkan derajat mahasiswanya. Pemanggilan diurutkan sesuai dengan kemampuan pembayaran dan masa aktif kartu mahasiswa. Yang terbaik akan menyandang gelar Cumlaude sementara sisanya cuma ladang gandum yang ditaburi coklat dan jadilah cococrunch. Setelah segala prosesi adat yang harus dilalui para wisudawan, saatnya pulang kerumah dengan gelar sarjana yang akan menjadi kebanggan atau bahkan kesombongan untuk diri sendiri.

  Seorang sarjana akan menjadi panutan dilingkungan keluarga dan orang sekitar begitu pula bagi tetangganya. Tetangga adalah sekelompok atau individu manusia yang hidup berseblahan dengan rumah kita. Tetangga dibagi menjadi dua jenis yaitu tetangga yang baik dan tetangga yang baik hati-hati dengan mereka. Tetangga biasanya memiliki tugas yang amat penting dalam menjaga kestabilan suatu lingkungan, pasalnya omongan tetangga biasanya menjadi referensi untuk merubah hidup menjadi lebih baik dengan pilihan pindah dari lingkungan tersebut atau memusnahkan para tetangga itu sendiri.

  Tetangga sering menjadi juri dalam kehidupan seorang sarjana dalam menjalani kehidupannya. Apabila seorang sarjana melakukan satu kesalahan saja yang tidak terlalu fatal maka itu akan jadi bahan penelitian bagi para tetangga untuk membuatnya menjadi sangat fatal. Setelah melakukan riset dan penelitian yang mendalam bak anggota BIN maka hasilnya akan disebarluaskan melalui kabar burung yang entah jenisnya apa. Biasanya kabar burung tersebut akan di awali dengan kata "eh tau gak ?, si situ anaknya pa kosim yang kemaren baru wisuda", salah seorang tetangga lainnya mencoba menangkap burung itu "oh.. si joni, emang kenapa dia bu ?" semantara tetannga lainnya mendengarkan denggan serius sambil memilih-milih sayur grobak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline