Lihat ke Halaman Asli

Urban Farming di Kawasan Padat Penduduk

Diperbarui: 14 September 2019   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Urban farming merupakan konsep bercocok tanam di perkotaan dengan lahan yang sangat minim. Urban farming sendiri saat ini sudah menjadi tren di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat di perkotaan dengan jumlah pertumbuhan yang sangat luas seperti Jakarta. Urban farming pun berkembang dan menjelma menjadi tren gaya hidup urban.

Banyaknya pembangunan di perkotaan dan hilangnya ruang terbuka hijau di Jakarta khususnya, membuat para komunitas pecinta lingkungan bergerak secara mandiri untuk mengembalikan ekosistem lingkungan. Mahalnya bahan pangan di pasaran pun menjadi salah satu alasan dibuatnya urban farming, terlebih di lingkungan padat penduduk. Dengan adanya urban farming ini, memberikan banyak peluang bagi  masyarakat di lingkungan padat penduduk untuk mendapatkan penghasilan tambahan serta gizi tambahan. Karena, semua yang di hasilkan melalui urban farming ini bebas bahan pengawet dan juga pestisida. 

Dengan adanya urban farming ini, meningkatkan kesadaran hidup sehat pada masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk. Konsep AKU DAN AIR, merupakan konsep yang sangat cocok dan lekat dengan masyarakat. karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan media yang sulit untuk dapat mengembangkan urban farming di lingkungan padat penduduk. Air sangat berpengaruh besar terhadap makhluk hidup, untuk itu  JAGALAH AIR DAN LINGKUNGAN, karena dengan menjaga air dan lingkungan itu berarti kit menjaga masa depan anak cucu kita. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline