Lihat ke Halaman Asli

T Muhammad ikhlas

Mahasiswa IAIN Langsa

Harga Laptop Melonjak Akibat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 13 Juli 2021   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toko Mitra Komputer di Jalan Lilawangsa,Kota Langsa, Rabu (07/07/2021).

       

                KOTA LANGSA, Semenjak pemberlakuan work from home alias bekerja dari rumah,permintaan produk teknologi informasi (TI),khususnya laptop dan notebook meningkat.Kondisi ini turut meningkatkan bisnis laptop di Indonesia.Melihat kebutuhan masyarakat untuk kebutuhan belajar dan bekerja dirumah.Terbatatasnya stok laptop yang menggerek harga jual menambah beban pedagang.

              Sejumlah pedagang di Pusat Komputer di Kota langsa mengaku menerima banyak permintaan laptop dari masyarakat yang berkunjung ke toko mereka,terutama setelah Pemerintah Kota langsa menerapkan PSBB yang mengharuskan segala aktivitas kerja dan belajar dirumah dengan cara daring via Zoom dsb.

           Salah satunya Samsul Bahri pedagang toko Mitra Komputer di kota langsa mengatakan,saat ini banyak pengunjung mencari laptop berspesifikasi rendah yang cukup digunakan untuk kegiatan belajar atau bekerja secara daring. Dibanding bulan-bulan sebelumnya, sekarang ini permintaan lebih banyak. Namun, barangnya (banyak) enggak ada dari vendornya. Ini sangat disayangkan," katanya. Ia juga mengaku banyak pengunjung yang datang tidak jadi membeli karena tingginya harga laptop baru, khususnya merek asal luar negeri. Hal tersebut membuat sebagian pembeli beralih ke laptop merek lokal yang hanya memenuhi 10 persen etalase penjualan mereka. Laptop lokal tidak mengalami kenaikan harga signifikan.

Kelangkaan laptop akibat permintaan laptop yang meningkat

                               Kelangkaan terjadi pada laptop baru berspesifikasi rendah yang banyak dicari. Selain langka, harga laptop, khususnya merek asing, mengalami kenaikan Rp 1 juta sampai Rp 2 juta sejak pertengahan tahun 2020.Ia mencontohkan, laptop merek HP dan Asus dengan spesifikasi sama, yakni RAM 4 GB, hard disk 1 TB, layar 14 inci, dan prosesor Intel Celeron, Rp 5,3 juta sampai Rp 5,5 juta. Sebelumnya hanya Rp 3,9 juta sampai Rp 4,3 juta.

            "Sejak bulan lalu sampai sekarang laptop low end, dari prosesor i5 ke bawah, banyak yang kosong. Sekalinya ada, kita paling cuma dapat 1-2 unit. Harganya pun enggak masuk di akal," kata Samsul Bahri. Kenaikan harga laptop, menurut dia, juga terjadi di toko daring. Tantangan tersebut banyak membuat masyarakat yang beralih ke laptop lokal atau laptop bekas. Laptop bekas umumnya dijual dengan harga Rp 2 juta sampai Rp 5 juta.

             Ia mengungkapkan, tokonya kini menjual lebih banyak laptop bekas (second) untuk memenuhi permintaan masyarakat. Jika sebelumnya komposisi laptop bekas hanya 20 persen, saat ini mencapai 80 persen, mengalahkan komposisi laptop baru. "Karena harga laptop naik gila-gilaan, orang lebih banyak cari yang bekas. Kami cukup diuntungkan juga karena ada stok dari orang-orang yang jual laptopnya di awal-awal pandemi," ucapnya.

             Dengan keadaan Pandemi covid saat ini kita di paksa belajar dan bekerja dari rumah pastinya kita memerlukan laptop yang bagus agar bisa mendukung pekerjaan kita dengan baik dan juga sesuai budget kita masing-masing pastinya.Nah,disini kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan kita misalnya untuk belajar online kita bisa cukup membeli laptop dengan spefikasi processor intel core i3,RAM 4 GB,hard disk 500 GB dengan harga kisaran 4 jutaan (harga second),sedangkan jika hanya untuk menjalankan office kita cukup membeli laptop dengan spefikasi prosesor intel dual core,RAM 2 GB,hard disk 500 GB dengan harga kisaran 2 juta (harga second).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline