Tinggal di daerah pinggiran seperti Kecamatan Kismantoro, yang terletak di ujuk timur-selatan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dengan segala keterbatasannya, tidak membuat semangat belajar siswa-siswi SMK Negeri 1 Kismantoro menjadi padam. SMK Negeri 1 Kismantoro terletak di sebelah barat Kantor Kecamatan Kismantoro, tahun pelajaran 2022/2023 ini memiliki 587 siswa yang terdiri dari 3 jurusan, yaitu Teknik Pengelasan, Teknik Komputer dan Jaringan, serta Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Penulis merupakan salah satu guru yang mengajar di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan pada mata pelajaran Teknologi Layanan Jaringan kelas XII.
Pelajaran Teknologi Layanan Jaringan(TLJ) di kelas XII, salah satunya mempelajari tentang server softswitch dan Voice Over IP (VoIP). Materi tersebut cukup sulit dipahami para siswa, karena mempelajari alat-alat jaringan beserta konfigurasinya yang cukup rumit. Fasilitas di sekolah juga kurang memadai untuk melakukan praktek terhadap jaringan internet menggunakan VoIP. Pada awal semester, guru melakukan pre test terhadap pengetahuan siswa, dan hampir 90% siswa kelas XII TKJ 2 tidak memahami mengenai prinsip kerja server softswitch, artinya hanya 10% siswa saja yang bisa mencapai nilai minimal pembelajaran ini.
Berdasarkan kondisi tersebut, guru menerapkan simulasi menggunakan software Cisco Packet Tracer dalam pembelajaran praktik pelajaran TLJ. Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer (Mufida, 2018). Software ini mudah dipasang pada komputer yang digunakan siswa dalam pembelajaran praktik, dan juga sangat memudahkan siswa dalam melakukan konfigurasi pada simulasi jaringan komputer yang dirancang dalam pembelajaran. Keuntungan menggunakan software ini bagi sekolah adalah menjadi solusi ekonomis kebutuhan belanja alat-alat jaringan yang besar dan sangat mahal untuk praktik siswa.
Pada pelaksanaan pembelajaran praktik menggunakan Cisco Packet Tracer minggu kedua, hasil pembelajaran siswa meningkat menjadi 38%. Hal ini menjadi keberhasilan tersendiri bagi guru dan menjadi motivasi untuk terus memaksimalkan penggunaan Cisco Packet Tracer. Maka guru kembali menggunakan metode ini pada pembelajaran minggu selanjutnya. Setelah 2 bulan dilakukan, prestasi belajar siswa semakin meningkat. Terbukti di akhir semester gasal ini, sebanyak 84% siswa telah mencapai nilai minimal pada pembelajaran ini, dan sebanyak 60% siswa mendapat nilai sempurna pada proyek akhir semester.
Beruntung bagi siswa-siswi SMK Negeri 1 Kismantoro, walaupun tinggal di area pinggiran, tetapi dengan kemajuan teknologi, tidak menyurutkan semangat belajar mereka, dan mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk memperlengkapi diri dengan ketrampilan semaksimal mungkin demi menyongsong persaingan di dunia kerja setelah lulus sekolah nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H