Lihat ke Halaman Asli

Indonesia "Antara Harapan dan Realita"

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Antara harapan dan realita”
Akankah  Indonesia  menjadi  negara  maju?
Ada secercah harapan ketika melihat statistik pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 dimana pada tahun tersebut tingkat perekonomian Indonesia tumbuh dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,5 persen. Angka ini meningkat sebanyak 2 persen dari tahun 2010 dimana pada waktu itu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4 persen. Hal ini cukup memberikan harapan bagi bangsa Indonesia guna mewujudkan cita-cita negara untuk menjadi salah satu bagian dari negara maju di dunia.
Berbagai pemberitaan mencuat hingga menimbulkan sebuah pertanyaan, akankah Indonesia kelak bisa berubah dari negara berkembang menjadi negara maju?
Banyak faktor yang melandasi sebuah negara untuk dikatakan sebagai negara yang maju. Selain tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, sebuah indikator negara maju juga dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk, penggunaan teknologi dan tingkat pengangguran yang rendah. Indonesia sendiri secara kuantitatif sudah hampir mencapai kriteria hanya saja, secara kualitatif nampaknya Indonesia masih jauh dari harapan. Banyaknya penduduk miskin dan tingginya angka penganguran telah membawa rakyat Indonesia pada  sebuah kesimpulan yang paradoks.
Sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia saat ini digadang-gadang dalam kurun waktu lima tahun ke depan akan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012, Selama tahun 2011, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 10,7 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,2 persen, Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 6,8 persen, Sektor Jasa-Jasa dan Sektor Konstruksi masing-masing 6,7 persen, Sektor Industri Pengolahan 6,2 persen, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,8 persen, Sektor Pertanian 3,0 persen, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,9 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan yang besarnya 6,5 persen.
Saat ini berbagai upaya telah dilakukan guna menjaga momen pertumbuhan agar tetap meningkat. Diantaranya adalah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang saat ini telah dipimpin oleh Dahlan Iskan. Selama masa kepemimpinannya, sektor BUMN mengalami banyak perubahan. Berbagai kebijakan telah diterapkan guna mewujudkan kemandirian bangsa.
Menurut beliau, ada beberapa titik permasalahan yang perlu diatasi untuk menjadi negara maju. Pertama; masalah kemiskinan, kedua; masalah pangan dan pendidikan, dan yang ketiga; masalah birokrasi. Untuk menjadi sebuah negara maju, maka dibutuhkan sebuah birokrasi yang kuat dan siap dari permerintah.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia perlu bercermin pada negara-negara maju lainnya seperti Jepang, Amerika dan Cina yang sejauh ini telah berhasil menjadi leader di pasar global. Kemampuan dan kemajuan teknologi dari ketiga negara tersebut perlu dipertimbangkan. Dengan hasil pertimbangan tersebut, diharapkan bangsa Indonesia akan lebih sadr mengenai pentingnya penguasaan sains dan teknologi bagi kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline