Lihat ke Halaman Asli

Tjitjih Mulianingsih Ws

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Gerbong Kereta

Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hati hati di jalan" Begitu katamu selalu
Kota ini tiba tiba dingin dan
Berangin.
Perjalanan setiap stasiun menyuguhkan sajian pemandangan yang berbeda.

 Peron- peron menggambarkan bahasa matamu yang tafsirannya tergantung kelupasan hati

Hujan ikut mengiringi derit rel kereta.
Kau tahu bunyinya seperti raungan amarahmu ketika sedang merasa diingatkan sesuatu.

Kereta akan tiba  beberapa jam lagi, mengingatkan akan saatnya  kembali sendiri nanti

Kemarin peringatan kelahiran pemilik wajah seterang rembulan.
Sebuah tanya ditunjukkan
"Jika Dia disisimu sekarang, apa yang kau lakukan?"
"Sudilah kiranya membawaku pulang ke tempat seharusnya"
Tetiba mataku membasah, ah rindu yang tak berkesudahan.

Karawang, 20 Oktober 2021
Tjitjih Mulianingsih Ws

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline