Lihat ke Halaman Asli

Tjitjih Mulianingsih Ws

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Puisi | Membunuhmu dalam Benakku

Diperbarui: 7 Desember 2018   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay


Dibenakku, banyak sekali jalan berliku serupa labirin yang tak berujung

Dulu sekali, itu adalah tempat yang nyaman untuk bersembunyi


Tempat berlari bercengkerama bersama bunga dan kupu kupu

kakiku tak luka meski rumputnya berbuah duri

di sana bisa kutemui buah ara berasa manis


Hingga suatu masa, labirinnya menemukan jalan keluar dari kotak pandora bergembok besi yang tak sengaja kau buka


Bersamaan itu pula duka dan suka menjadi sumir, bahkan samar

Hingga kuputuskan mengumpulkan racun dari tarantula, kuberikan padamu melalui minuman terbaik yang hambar

Anehnya setelah habis racunnya, kau minum seketika, lalu aku lupa bagaimana cara bernafas lega

Karawang, 7 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline