Segelap warna kopi yang mengepul di depanku pagi ini
Hitam pekat segelap jelaga yang menempel kuat di selaput pembungkus hati
Gelapnya menghalangi jalan tembus cahaya
Mengalihkan pandangan pada pekatnya kopi
Dulu rasanya selalu kutambahkan manis
Karena kupikir bukankah hidup sudah pahit
Mengapa pula kopi harus berasa pahit
Tapi ternyata
Itu tak semestinya
Kopi diperlukan pahitnya untuk bisa merasakan manis pada sekitar
Hanya satu hal yang tak bisa dihilangkan pahitnya kopi
Rasa Getir,
Getirnya melihat senyummu sumringah
Bukan untukku
Pagi ini