Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Hargailah Orang Dengan Setulus Hati

Diperbarui: 25 Januari 2025   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Seperti Kita Ingin Dihargai 

Orang bisa saja berbicara dengan tata bahasa yang sangat santun  Namun bilamana tidak didukung oleh bahasa tubuh, maka segala sopan santun yang disampaikan  melalui bahasa verbal sama sekali tidak ada nilainya.

Salah satunya adalah melakukan eyes contact sewaktu berbicara ataupun bersalaman.

Karena orang bisa berbohong dengan kata kata, tapi pandangan mata tidak bisa berbohong.

Tunjukan Bahwa Kita Menghargai Lawan Bicara Dengan Melakukan Eyes Contact

Bahasa tubuh memiliki nilai yang jauh lebih tinggi,dibandingkan bahasa verbal. Karena orang bisa berbohong dalam berbicara,tapi bahasa tubuh tidak dapat menyembunyikan apa yang ada dalam hati kita, terutama pandangan mata kita. Karena itu, alangkah eloknya setiap kali kita berinteraksi dengan siapapun, maka hargailah orang yang ada di depan kita.

Mungkin pernah mengalami, sewaktu menghadiri suatu acara, Tuan rumah menyambut dengan suara ceria,sambil berkata;" Wah, terima kasih sudah datang dari jauh" 

Tentu saja hati kita jadi berbunga bunga mendapatkan sambutan hangat. Tetapi saat kita menyalami Tuan rumah, walaupun menyambut uluran tangan kita, tapi pandangannya kearah lain. 

Sama sekali tidak melihat kearah kita. Hati kita yang awalnya sempat senang, tetiba menjadi tawar. Karena merasa,sapaan Tuan rumah hanya sebatas basa basi,tapi sesungguhnya sama sekali tidak menghargai diri kita.

Atau mungkin pernah  mengalami ketika menyalami orang penting atau pejabat penting, maka walaupun kita sudah mengulurkan tangan kita secara santun, tapi hanya dibalas dengan salaman ujung jari. 

Dan yang lebih melukai perasaan kita adalah orang yang disalami, sama sekali tidak menengok ke arah kita , melainkan sibuk dengan memandang sekeliling. Kita merasa bahwa kehadiran kita sama sekali tidak dihargai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline