Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Salah Memilih Jalan Hidup

Diperbarui: 4 Desember 2024   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar pixabay 

Alkisah sebuah kapal dari Kerajaan Negeri Anta Berantah sedang berlayar membawa emas batangan . Dikawal puluhan prajurit yang bersenjata lengkap. Untuk mengantisipasi seandainya terjadi serangan dari bajak laut 

Awalnya semua berjalan lancar. Apalagi semua awak kapal dan prajurit yang mengawal kapal ini adalah orang pilihan. Tetapi sesuatu yang tak terduga dapat terjadi kapan saja dan dimana saja 

Tetiba angin mulai berembus kencang dan lautan yang awalnya tenang, mulai bergelombang. Tapi semua masih terkendali. Mana ada Pelaut yang takut akan gelombang laut?

Tetapi kali ini bukan gelombang laut yang biasa terjadi. Badai topan yang mengamuk mulai menghempaskan kapal kesana kemari. Tiang kapal patah.

Air mulai masuk ke dalam kapal dan semakin lama semakin banyak air laut yang masuk kedalam kapal. Nachoda sudah tidak mampu mengendalikan kapal 

Menyaksikan hal ini Kapten kapal memutuskan untuk membuang seluruh muatan kapal. 

Walaupun tahu resikonya dirinya akan mendapatkan hukuman berat dari Maharaja. Karena tidak mampu melindungi harta Kerajaan 

Maka melalui alat pengeras suara Kapten kapal memerintahkan untuk membuang seluruh muatan kapal termasuk emas batangan 

Tetapi ada diantara awak kapal yang secara diam diam memasukkan emas batangan kedalam jaketnya. Melihat ini maka yang lain ikut melakukannya.Ada yang mengisi ransel penuh dengan emas batangan. Ada yang mengikat ditubuhnya

Akibatnya kapal karam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline