Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Mengapa Orang Mudah Putus Asa?

Diperbarui: 2 Oktober 2024   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

depositphotos.com

Tidak Mampu Menghadapi Badai Kehidupan 

Orang yang putus asa, sesungguhnya sudah mati sebelum kematian sesungguhnya datang menjemput (t.e)

Perjalanan hidup ini dapat dianalogikan bagaikan bahtera yang mengarungi samudra tak bertepi 

Ada kisah dongeng yang menina bobokan . Melukiskan betapa mudah perjalanan hidup ini. Suatu waktu,saat Sang Pangeran berburu di hutan dan kesasar kesebuah desa. Ia bertemu seorang gadis dan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Singkat cerita, mereka menikah dan hidup berbahagia for ever and ever. Enak banget rasanya seandainya hidup dapat didisain seperti dongeng tersebut. 

Secara tanpa sadar, anak anak yang mendengarkan atau membaca dongeng ini jadi terobsesi. Yang pria membayangkan dirinya kelak sebagai seorang Pangeran dan yang wanita membayangkan dirinya kelak akan dilamar Sang Pangeran. 

Baru Sadar Setelah Menikah 

Setelah menikah baru sadar bahwa ternyata hidup tidak semudah dalam dongeng. Sadar bahwa, cinta itu menyenangkan tapi tidak mengenyangkan.Bahwa untuk dapat bertahan hidup tidak cukup hanya sebatas saling mencintai. 

Selain dari modal cinta, orang harus makan agar dapat bertahan hidup. Untuk dapat membeli makanan, harus ada uang. Dan untuk mendapatkan uang orang harus mau bekerja. Belum lagi untuk kebutuhan hidup lainnya. 

Maka badai kehidupan mulai dirasakan. Masa honeymoon sudah berakhir. 

Tidak Siap Mental 

Karena selama ini membayangkan bahwa hidup ini akan selalu semudah dan seindah kisah dongeng Cinderella. Yakni "keduanya saling jatuh cinta,mereka menikah dan hidup berbahagia selama lamanya " Maka menghadapi perjalanan hidup yang terkadang pahit getir dan tidak berbelas kasih,maka cukup banyak orang yang putus asa. Padahal,putus asa dapat dimaknai sebagai:" orang sudah mati sebelum kematian sesungguhnya datang menjemput "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline